MAKALAH GANDRE SASTRA ANAK


TUGAS
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

“ GANDRE SASTRA ANAK “



DISUSUN OLEH
……………..

DOSEN PENGAMPU : AFRIZAN, M.Pd



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH  TINGGI  KEGURUAN  DAN  ILMU  PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH  MUARA  BUNGO
2017/2018

PENGARUH INTERNET TERHADAP PELAJAR



PROPOSAL PENELITIAN
METODE PENELITIAN ADMINISTIRASI

PENGARUH INTERNET TERHADAP PELAJAR DALAM
LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 BATHIN II BABEKO




Oleh :
……………………..



DOSEN PENGAMPU
Dr. HAMIRUL, ST.,MPd





PROGRAM STUDI S.1 ILMU ADMINISITRASI NEGARA
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)
SETIH SETIO MUARA BUNGO
2017

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.Wr.Wb.

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong saya menyelesaikan Proposal Penelitian ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolonganya mungkin saya tidak akan sanggup menyelesaikan tepat pada waktunya. Proposal Penelitian ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa besar pengaruh internet terhadap kehidupan remaja melalui pengamatan dari berbagai sumber. Proposal Penelitian ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari saya sendiri maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari Tuhan akhirnya Proposal Penelitian ini dapat terselesaikan.
Proposal Penelitian ini memuat tentang, pengaruh internet terhadap kehidupan remaja dan sengaja dipilih karena menarik perhatian saya untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang telah banyak membantu saya menyelesaikan Proposal Penelitianini.
Semoga Proposal Penelitianini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun Proposal Penelitianini masih terdapat beberapa kekurangan. Saya menyadari bahwa Proposal Penelitianini kurang sempurna. Oleh karena itu, kritik  yang membangun dari pembaca sangat saya harapkan. Terima kasih.
Wassalamualaikum .Wr.Wb.

Muara Bungo, 08 Desember 2017
Penyusun,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................        i
DAFTAR ISI..............................................................................................        ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................        1
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................        1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................        2
1.3 Batasan Masalah......................................................................        2
1.4 Rumusan Masalah....................................................................        3
1.5 Tujuan Penelitian.....................................................................        3
1.6 Manfaat dan Kegunaan Penelitian...........................................        3
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................        4
2.1  Pengertian Internet ................................................................        4
2.2 Pengertian Internet Menurut Para Ahli....................................        4
2.3 Lingkungan social....................................................................        9
2.4 Masyarakat...............................................................................        10
2.6 Pelajar......................................................................................        10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................        15
3.1 Pendekatan Penelitian..............................................................        15
3.2 Jenis Penelitian.........................................................................        15
3.3 Subjek dan Lokasi Penelitian...................................................        15
3.4 Metode Pengumpulan Data.....................................................        15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................        17


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi saat ini yang semakin pesat turut memunculkan pula media-media baru seperti internet. Teknologi informasi baru tersebut telah menyebabkan terjadinya revolusi digital. Informasi digital adalah pengubahan dari bunyi, gambar, dan teks ke dalam format yang terbaca oleh computer. Dengan mengubah bentuk yang di kodekan. Revolusi digital tersebut telah menyebabkan beberapa media lama mengalami transformasi fungsi seperti radio yang hanya suara tetapi sekarang telah menjadi saluran penting bagi informasi bunyi,visual,dan teks melalui internet.
Internet sebagai sekedar jaringan computer adalah tidak dapat di benarkan. Jaringan computer hanyalah medium yang membawa informasi. Daya guna internet terletak pada informasi itu sendiri, bukan pada jaringan computer, sehingga dapat di katakan bahwa internet merupakan sumberdaya informasi yang berorientasi ke manusia. Internet memberikan kesempatan pada pemakai seluruh dunia untuk mempergunakan sumber daya informasi tersebut secara bersama-sama. Dapat mengirim dan menerima informasi  untuk hal ini di perlukan jaringan telekomunikasi dan computer yang memadai serta perangkat lunak sebagai browser ( penjelajah ).
Tak terkecuali di Indonesia, pada awal desember 2011 lalu, sebuah penelitian dilakukan oleh sebuah agensi survey ineternasional tentang perkembangan teknologi diindonesia khususnya dalam hal media social, internet dan perangat mobile. Pengguna internet diindonesia sangat tinggi, sekitar 39 juta pengguna internet, 40 juta pengguna media social dan 210 juta pengguna mobile dan yang lebih mengejutkan lebih dari setengah pengguna internet diinonesia berada dibawah umur 20 tahun.
Tidak dipungkiri, internet memang membawa begitu banyak kemudahan kepada penggunanya. Beragam akses terhadap informasi dan hiburan dari berbagai penjuru dunia dapat dilakukan melalui satu pintu saja.  Internet juga dapat menembus  batas dimensi kehidupan penggunanya, waktu, dan bahkan ruang sehingga internet dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Hanya dengan fasilitas serach engine- situs pencarian informasi- pengguna internet dapat menemukan banyak sekali alternative dan pilihan informasi yang diperlukannya dengan mengetikkan kata kunci di form yang disediakan. Begitu mudahnya sampai seringkali pengguna internet tidak percaya dengan hal-hal, ide-ide besar atau informasi penting yang tersimpan dibelantara situs-situs internet. Namun, dibalik kemudahanya tersebut kehadiran internet juga membawa sisi buruk bagi penggunanya, yang paling nyata dan merusak adalah item-item asusila yang tak bermoral yang dengan mudahnya dapat diakses dijaringan internet.
Tidak mengherankan jika selama ini perilaku online remaja selalu dijadikan sorotan utrama untuk dikaji, baik oleh pihak pemerintah maupun lingkungan akademis. Terlihat dari adanya UU ITE (undang-undang informasi dan transaksi elektronik) yang disahkan pemerintah sekitar bulan maret 2008 yang salah satu pasalnya berisi mengenai larangan mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya kesusilaan. Bahkan dinegara maju, seperti amerika, Negara yang menjadi acuan sejauh mana kemajuan perkembangan internet pada remaja, keluarga, masyarakat, dunia kerja, sekolah, dan layanan kesehatan yang bernama pew intenet and American life project, dimana objek studi yang kerap kali dijadikan survey adalah remaja.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian tentang “ Pengaruh Internet Terhadap Pelajar dalam Lingkungan Sosial”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan pengaruh dari internet, antara lain: dampak positif, dampak negatif terhadap para pelajar tersebut.

1.3 Batasan Masalah
Penulis membatasi permasalahan tentang teknologi informasi yaitu internet di lingkungan masyarakat sosial di semua kalangan terutama pada pelajar. Dan juga akan membahas dampak positif dan dampak negative dari permasalahan tersebut.

1.4 Rumusan Masalah
Masalah yang akan dirumuskan penulis adalah sebagai berikut:
1.    Apakah teknologi informasi berupa internet berfungsi di semua kalangan pelajar ?
2.    Apa dampak positif dan negatif pengaruh internet saat ini yang menyediakan berbagai layanan situs yang bebas dan mudah di akses oleh pelajar ?
3.    Bagaimana peran dan serta orang tua untuk memonitori anak-anak tersebut ketika membuka internet ?

1.5 Tujuan Penelitian
1.    Untuk mengetahui fungsi internet di kalangan masyarakat di bidang sosial  terutama untuk pelajar.
2.    Untuk mengetahui apa dampak positif dan negatif pada pelajar karena terlalu sering menggunakan internet.

1.6 Manfaat dan Kegunaan Penelitian
1.    Menambah  pengetahuan khususnya bagi penulis dalam hal penelitian.
2.    Mengetahui  hubungan sosial budaya dengan teknologi informasi terutama internet yang saat ini sangat dibutuhkan oleh kalangan masyarakat.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1  Pengertian Internet
Internet (kependekan dari interconnection-networking) secara harfiah ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Manakala Internet (huruf ‘I’ besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.
Internet adalah jaringan besar yang saling berhubungan dari jaringan-jaringan komputer yang menghubungkan orang-orang dan komputer-komputer diseluruh dunia, melalui telepon, satelit dan sistem-sistem komunikasi yang lain. Internet dibentuk oleh jutaan komputer yang terhubung bersama dari seluruh dunia, memberi jalan bagi informasi (mulai dari text, gambar, audio, video, dan lainnya ) untuk dapat dikirim dan dinikmati bersama. Untuk dapat bertukar informasi, digunakan protocol standar yaitu Transmision Control Protocol dan internet Protocol yang lebih dikenal sebagai TCP/IP. TCP (Transmission Control Protocol) bertugas untuk memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan IP (Internet Protocol) yang mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer lain. TPC/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik transmisi data, memilih rute alternatif jika suatu rute tidak dapat di gunakan, mengatur dan mengirimkan paket-paket pengiriman data.

2.2 Pengertian Internet Menurut Para Ahli
a.    Onno W. Purbo
Tokoh pertama yang menjelaskan mengenai pengertian Internet adalah Purbo. Purbo (dalam Prihatna, 2005) menjelaskan bahwa Internet pada dasarnya merupakan sebuah media yang digunakan untuk mengefesiensikan sebuah proses komunikasi yang disambungkan dengan berbagai aplikasi, seperti Web, VoIP, E-mail
b.    Allan (2005)
Tokoh berikutnya, yaitu Allan (2005) menjelaskan bahwa internet merupakan sekumpulan jaringan komputer yang saling terhubung satu sama lain secara fisik dan juga memiliki kemampuan untuk membaca dan menguraikan berbagai protokol komunikasi tertentu yang sering kita kenal dengan istilah Internet Protocol (IP) serta Transmission Control Protocol (TCP). Protokol sendiri, lebih lanjut didefinisikan oleh Alan sebagai sebuah spesifikasi sederhana mengenai bagaimana dua atau lebih komputer dapat saling bertukar informasi.
c.    Strauss, El-Ansary, dan Frost (2003)
Pengertian internet lainnya muncul dari pendapat yang dikemukakan oleh Strauss, El-Ansary, dan juga Frost (2003). Mereka mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Internet adalah keseluruhan jaringan komputer yang saling terhubung satu sama lain..
d.   Oetomo (2002)
Oetomo (2002) menyebutkan bahwa internet merupakan singkatan atau kependekan dari international network, yang didefinisikan sebagai suatu jaringan komputer yang sangat besar, dimana jaringan komputer tersebut terdiri dari beberapa jaringan – jaringan kecil yang saling terhubung satu sama lain.
e.    Randall & Latulipe
Randall & Latulipe (dalam Nafisah, 2001) mendefinisikan apa yang kita kenal dengan nama internet sebagai suatu jaringan global yang terdapat di dalam jaringan komputer. Jadi, internet tak ubahnya merupakan sebuah jaringan global yang terdiri atas beberapa jaringan komputer, yang bisa diakses dimana saja.
f.     Kayo, Mori, dan Takano (1996)
Kayo, Mori, dan Takano (1996) memberikan pendapat bahwa internet merupakan jarngan yang memiliki 3 keistimewaan. Keistimewaan pertama yang terdapat dalam internet adalah kebebasan internet. Internet dapat memberikan penggunanya semacam kuasa untuk saling memberi dan menerima informasi secara bebas.
g.    Supriyanto (2006)
Tokoh lainnya, yaitu Supriyanto (2006) mengatakan bahwa Internet merupakan suatu hubungan antara berbagai jenis komputer dan juga dengan jaringan di dunia yang memiliki sistem operasi dan juga aplikasi yang berbeda maupun, dimana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan perangkat kompunikasi seperti telepon dan satelit yang menggunakan protokol standar dalam melakukan hubungan komunikasi, yaitu protokol TCP/IP (Transmission Control/Internet Protocol)
h.    Harjono (2009)
Pendapat lain menyebutkan bahwa Internet dapat diartikan sebagai kumpulan dari beberapa komputer, yang bahkan dapat mencapai jutaan komputer di seluruh dunia yang dapat saling berhubungan serta saling terkoneksi satu sama lainnya. Agar komputer dapat salin terkoneksi satu sama lain, maka diperlukan media untuk saling menghubungkan antar komputer.
i.      O’Brien (2003)
Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang saat ini berkembang pesat dari berbagai macam kepentingan bisnis, pendidikan, hingga ke dalam jaringan pemerintahan yang dapat saling berhubungan satu sama lain, dimana dengan jumlah penggunanya bisa berkembang melebihi dari 200 negara (O’Brien, 2003).
j.      Ramdhani (2003)
Dalam modul pembelajaran Internet, Ramdhani (2003) mengatakan bahwa internet merupakan sebuah sebutan untuk sekumpulan jaringan komputer yang dapat menghubungkan berbagai situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, hingga perorangan.
k.    Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer (2005)
Beberapa tokoh lainnya yang tergabung dalam tim penelitian dan juga pengembangan wahana internet mendefinisikan bahwa Internet merupakan sebuah metode untuk menghubungkan berbagai macam komputer ke dalam satu jaringan global, yang luas. Setiap komputer dapat saling terhubung dengan jaringna global yang luas melalui sebuah protokol yang disebut Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP)
l.      Drew Heywood (1996)
Heywood (1996) mengatakan bahwa definisi dari internet tidak lepas dari sejarah Internet. Hal ini bermula pada akhir dekade 60-an saat United States Department of Defense (DoD) memerlukan sebuah standar baru untuk melakukan komunikasi Internetworking. Standar baru tersebut haruslah merupakan standar yang mampu menghubungkan segala jenis komputer di DoD dengan komputer milik kontraktor militer, organisasi penelitian dan ilmiah di universitas. Jaringan ini harus kuat, aman dan tahan kerusakan sehingga mampu beroperasi didalam kondisi minimum akibat bencana atau perang.
m.  Greenlaw & Hepp (2002)
Pengertian lain dari internet diungkapkan oleh Greenlaw & Hepp (2002), yang menyatakan bahwa internet merupakan sebuah sistem informasi global yang tehubung secara logika oleh address atau alamat yang unik yang berbasis Internet Protocol / IP, dan memiliki dukungan komunikasi TCP / Transmission Control Protocol. Hal ini menyebabkan internet dapat digunakan, diubah, dan juga diakses baik secara umum, maupun secara khusus.
n.    Turban, Rainer, Potter (2005)
Pendapat lain mengenai intenet dikemukakan oleh Turban, Rainer, Potter (2005). Mereka mendefinisikan bahwa internet adalah suatu jaringan besar yang menghubungkan jaringan compute, baik dari organisasi dan bisnis, organisasi pemerintahan, dan sekolah – sekolah di seluruh dunia secara langsung dan juga cepat.
o.    Lutfi SY
Lutfi SY dalam modulnya mengenai teknologi informasi mengatakan bahwa Internet merupakan suatu jaringan komputer yang saling terhubung secara global, yang memungkinkan pengguna internet saling bertukar informasi atau data melalui jarinfan tersebut.
p.    Engineers Garage
Engineers Garage mengatakan bahwa pada dasarnya tidak ada suatu definisi yang baku mengenai pengertian dari internet itu sendiri. Dikatakan bahwa sebenarnya, internet tidak membatasi diri untuk setiap definisi tertentu.
Namun apabila diartikan secara umum, internet dapat didefinisikan sebagai sebuah jaringan kabel atau nirkabel yang saling berkomunikasi yang bertujuan untuk mengirimkan informasi
q.    Sibero
Menurut Sibero (2011) Internet atau yang merupakan kependekan dari Inter-connected Network merupakan sebuah jaringan komputer yang menghubungkan antar komputer secara global. Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa internet dapat juga disebut sebagai jaringan alam, yaitu suatu jaringan yang sangat luas.
r.     Lani Sidharta (1996)
Sidharta (1996) menyatakan bahwa internet adalah suatu bentuk interkoneksi dari sebuah jaringan komputer, dimana dapat memberikan bentuk layanan informasi secara lengkap. Dijelaskan lagi lebih lanjut, bahwa internet juga terbukti sebagai rekan maya atau virtual yang ampuh, yang biasa digunakan dalam media bisnis, politik, dan bahkan untuk hiburan semata.
s.     Ned Snell
Ned Snell, juga berkontribusi dalam memberikan definisi mengenai internet. Menurutnya, internet adalah sebuah koridor bagi berbagai jenis sumberdaya yang ada padanya, dan setiap sumberdaya tersebut diakses melalui piranti yang berbeda-beda
t.     Sarwono (2012)
Menurut Sarwono internet merupakan sebuah kumpulan jaringan yang memiliki skala global. Bahkan, lebih lanjut Sarwono mengatakan bahwa tidak ada satupun orang yang mampu bertanggung jawab untuk menjalankan internet itu sendiri. Mulanya internet hanya digunakan dalam kebutuhan militer, namun kini internet merambah pada keperluan masyarakat sipil dan juga bentuk hiburan
u.    Berners Lee
Berners Lee, yang menciptakan konsep WWW menyebutkan bahwa internet merupakan sebuah jaringan yang terdiri dari beberapa jaringan. Hal ini jelas merujuk pada konsep dimana suatu jaringan compute tertentu, atau jaringan local juga bisa terhubung ke dalam suatu jaringan lainnya.
v.    Federal Networking Council
Federal Networking Council (FNC), menyebutkan bahwa internet menunjuk pada suatu sistem informasi secara global, yang mana secara logis dihubungkan dengan satu alamat yang unik yang didasari pada internet protocol (IP)..

2.3 Lingkungan sosial
Lingkungan sosial adalah hubungan interaksi antara masyarakat dengan lingkungan.Sikap masyarakat terhadap lingkungan sosial dipengaruhi oleh nilai sosial, itulah hubungannya. Jika nilai sosial tentang lingkungan lantas berubah/terjadi pergeseran, maka sikap masyarakat terhadap lingkungan juga berubah/bergeser. Itulah sebabnya masyarakat dan nilai sosial selalu terlihat dinamis, terlepas dari baik dan buruknya lingkungan sosial.
Lingkungan sosial ini biasanya dibedakan:
1.      Lingkungan Sosial Primer:
Yaitu lingkungan sosial di mana terdapat hubungan yang erat antara anggota satu dengan anggota lain, anggota satu saling kenal mengenal dengan baik dengan anggota lain.
2.      Lingkungan Sosial Sekunder:
Yaitu lingkungan sosial yang berhubungan anggota satu dengan anggota lain  agak longgar.


2.4 Masyarakat
Masyarakat juga sering dikenal dengan istilah society yang berarti sekumpulan orang yang membentuk sistem, yang terjadi komunikasi didalam kelompok tersebut. Menurut Wikipedia, kata Masyarakat sendiri diambil dari bahasa arab, Musyarak. Masyarakat juga bisa diartikan sekelompok orang yang saling berhubungan dan kemudian membentuk kelompok yang lebih besar. Biasanya masyarakat sering diartikan sekelompok orang yang hidupa dalam satu wilayah dan hidup teratur oleh adat didalamnya..

2.6 Pelajar
Pelajar adalah sekumpulan siswa-siswi yang belajar dilingkungan sekolah untuk mendapatkan pendidikan. Pelajar dibedakan menjadi kita fase yaitu : SD, SMP, SMA. Dalam proses belajar, pelajar diajarkan oleh Guru.

2.7 Dampak Positif dan Negatif
2.7.1 Dampak Postif Penggunaan Internet
1.       Internet sebagai media komunikasi
Merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
2.       Media pertukaran data
dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web : jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
3.       Media untuk mencari informasi atau data
Perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
4.       kemudahan untuk memperoleh informasi yang ada di internet banyak membantu manusia sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi. Selain itu internet juga bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
5.       Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan
Dengan kemudahan ini, membuat kita tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan karena dapat di lakukan lewat internet.
2.7.2 Dampak Negatif Penggunaan Internet
1.       Pornografi :
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi,memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen browser melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses.Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
2.            Violence and Gore :
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat menjual situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.
3.            Penipuan :
Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.
4.       Carding :
Karena sifatnya yang real time (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
5.       Perjudian :
Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.

6.        Perilaku sosial menyimpang
Penyimpangan perilaku sosial ini antara lain kurang atau tidak mau bergaul dengan teman-teman sebayanya. Pelajar cenderung mengurung diri dan asik menikmati dunia maya tanpa menghiraukan apa yang telah terjadi di sekitarnya. Jika situs yang dibuka positif tidak begitu masalah. Biasanya pelajar akan menceritakan petualangannya di dunia maya karena mendapatkan ilmu baru. Akan tetapi jika situs yang dibuka adalah situs pornografi, maka ia akan sembunyi-sembunyi mengatakannya. Hanya kepada teman tertentu saja yang diceritakan supaya tidak ketahuan. Perilaku sosial menyimpang yang lain adalah ia akan cemas, khawatir dan merasa tidak percaya diri (PD) jika tidak membawa ponselnya. Blackberry Messenger (BBM) atau situs facebook yang selalu menemani membuat anak tidak bisa berkomunikasi dengan teman-temannya. Ia hanya tahu dunianya sendiri.
7.        Prestasi sekolah menurun
Biasanya pelajar yang kecanduan internet secara berlebihan akan mengganggu aktifitas belajarnya. Waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar digunakan untuk internet.Sebelum ia mengenal internet ia rajin belajar. Pekerjaan Rumah (PR), tugas sekolah, dan lain-lain dikerjakan dengan penuh tanggung jawab, namun setelah ia kecanduan internet maka hal itu dilakukan ala kadarnya. Tugas dan PR sering menyontek teman-temannya. Ulangan nilainya jelek karena tidak pernah belajar. Akibat fatal ia tidak naik kelas dan bahkan tidak lulus.
8.        Suka berbohong
Berbohong atau menipu dilakukan untuk menutupi kesalahannya. Beberapa pelajar berbohong untuk masuk ke warung internet (warnet) membuka situs game online. Berjam-jam ia luangkan waktu untuk main game ini. Selain itu waktu yang seharusnya digunakan untuk membantu orang tua bagi pelajar yang harus membantu orang tua malah digunakan pura-pura ke warnet untuk mencari bahan tugas. Pada hal mencari bahan untuk tugas hanya sebentar, paling hanya setengah jam, namun membuka situs lain yang berjam-jam.
9.        Membolos sekolah
Mungkin orang tua tidak mengetahui jika anaknya membolos sekolah karena pamit dari rumah seperti biasa memakai seragam sekolah dan memakai tas sekolah. Tetapi ternyata di dalam tas sudah ada pakaian ganti supaya tidak ketahuan nantinya jika ke warnet pelajar dari mana. Orang tua baru menyadari setelah ada panggilan dari pihak sekolah jika anaknya sering membolos sekolah.
10.    Kesehatan mata terganggu
Dampak negatif yang berkaitan dengan kesehatan adalah mata. Karena seringnya menggunakan internet, baik lewat ponsel, PC, maupun laptop maka mata dipaksa berakomodasi. Jika ini dilakukan dalam jangka waktu yang lama maka mata mengalami penglihatan minus. Cepatnya mata menjadi minus karena dalam menggunakan gadget ini minim cahaya. Cahaya hanya didapat dari gadget, sehingga mau tak mau mata terus bekerja untuk dapat melihat. Pada hal untuk dapat melihat dengan baik seharusnya mata mendapatkan cukup cahaya
11.    Malas melakukan aktifitas
Pelajar yang kecanduan internet biasanya malas melakukan aktifitas baik yang berkenaan dengan dirinya sendiri maupun orang lain. Yang berkenaan dengan dirinya sendiri misalnya mandi, makan, belajar, dan lain-lain. Yang berkenaan dengan orang lain misalnya kegiatan dengan teman atau lingkungannya cenderung diabaikan. Kegiatan kelompok atau kerja bakti di lingkungan tempat tinggalnya tidak mau untuk melakukannya.
8.    Perkelahian atau tawuran antar pelajar

Beberapa pelajar yang sekarang ini sering tawuran tak jarang karena status yang dibuat di jejaring sosial facebook. Status dengan kata atau kalimat tidak bagus memancing teman di faecooknya membuat perkelahian di dunia nyata. Saling adu kekuatan fisik membuat mereka tak kenal norma-norma agama dan sosial.
10.  Mengucapkan kata-kata yang tak senonoh
Anak tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Hal ini jika bekal agama yang ditanamkan pada anak kurang dan kurang bimbingan dari orang tua. Kata-kata yang tak senonoh sering dilontarkan di depan publik, bahkan di depan orang tua atau gurunya di sekolah.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan penelitian yang menyajikan data dalam bentuk narasi/deskripsi.

3.2 Jenis Penelitian
Metode yang kami gunakan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengungkapkan permasalah yang terjadi dimasa sekarang. Penelitian deskriptif bertujuan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang karena banyak sekali ragam penelitian yang menuturkan, menganalisa, dan mengaplikasikan penelitian dengan hasil survei, angket, observasi, atau dengan teknik teks, studi kasus,studi waktu dan gerak, analisa kualitatif, studi kopertif, atau studi kopertif, atau studi operasional. Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan seberapa besar gambaran tentang “pengaruh perkambangan internet terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Pademawu Kelas X Ips 1”.

3.3 Subjek dan Lokasi Penelitian
1.    Subjek Penelitian
Subjek penelitian kami adalah siswa/i SMA Negeri 1 Muko Muko Bathin VII
2.    Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian kami adalah sekolah SMA Negeri 1 Muko Muko Bathin VII

3.4 Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan beberapa metode, diantaranya :
1.        Observasi
Yaitu menurut pengamatan langsung terhadap subjek penelitian pada bulan Desember 2017
2.        Wawancara/Interview
3.        Yaitu proses Tanya jawab langsung terhadap penelitian dengan para responden dilaksanakan pada bulan Desember 2017



DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :


Chaenah Nur. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Makassar (ID): Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik. Universitas Negeri Makassar.


Hawari Dadang. 2010. Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa.  Yogyakarta (ID): PT. Dana Bhakti Primayasa.

Juharis Rasul. 2008. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta (ID): Quadra.

Komalasari dkk. 2011. http://rizikmuhammad.blogspot.co.id/2016/09/pengaruh-internet-terhadap-kehidupan.htmlJakarta (ID): PT. Indeks.




Sumber Internet :

Liely Rusdian, 2015, Pengaruh Internet Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Pademawu  http://leily21.blogspot.co.id/2015/05/pengaruh-internet-terhadap-prestasi.html (diakses pada tanggal 05 Desember 2017)

Febriani F.C. 2013. Pengaruh Internet Terhadap Kehidupan Remaja. http://firdacahya.blogspot.co.id/ (diakses pada tanggal 05 Desember 2017)

Muhammad Rizky. 2016. Pengaruh Internet Terhadap Kehidupan Remaja http://rizikmuhammad.blogspot.co.id/2016/09/pengaruh-internet-terhadap-kehidupan.html diakses pada tanggal 05 Desember 2017)


MAKALAH ALIRAN INFORMASI DALAM ORGANISASI




DOSEN PEMBIMBING
NOVA ELSYRA, S.Sos. M.A.


DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)
SETIH SETIO MUARA BUNGO
TAHUN AJARAN 2016/2017

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Aliran Infrormasi Dalam Organisasi ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Aliran Infrormasi Dalam Organisasi ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
   
                                                                  Muara Bungo,            Maret  2017
   
                                                                                              Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................          i
DAFTAR ISI.........................................................................................          ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................          1
1.1 Latar Belakang......................................................................          1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................          1
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................          1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................          2
2.1 Aliran Komunikasi Dalam Organisasi...................................          2
2.2 Sifat Aliran Informasi...........................................................          2
2.3 Pola Aliran Informasi ...........................................................          4
2.4 Arah Aliran Informasi...........................................................          5
BAB III PENUTUP..............................................................................          14
3.1 Kesimpulan............................................................................          14
3.2 Saran......................................................................................          14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................          15


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Aliran informasi atau dikenal juga dengan distribusi informasi, adalah proses dimana informasi yang tepat disampaikan pada orang yang tepat, pada waktu yang diinginkan. Pendistribusian informasi dalam organisasi adalah cara-cara untuk memperoleh informasi dan berbagi informasi pada rekan kerja baik itu menggunakan metode-metode elektronik seperti situs web kolaborasi, intranet, dan apabila cara-cara dengan teknologi tidak dimungkinkan bisa jadi cara ini menggunakan arsip atau distribusi berkas secara manual.
Aliran informasi dalam organisasi adalah perpindahan informasi dalam struktur organisasi dan metodologi yang digunakan (saluran) dalam memindahkan informasi ini terkait dengan budaya organisasi, proses, waktu, dan pemaknaan sehingga informasi ini dianggap sebagai nilai, pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.
Distribusi informasi biasanya digunakan sebagai cara untuk menjalankan rencana komunikasi dan merespon permintaan-permintaan (yang seringkali tidak disangka) akan informasi tertentu

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Aliran Informasi dalam Organisasi ?
2.      Bagaimana sifat Aliran Informasi dalam Organisasi ?
3.      Bagaimana pola Aliran Informasi dalam Organisasi ?

1.3 Tujuan Penulisan
1.      Ingin Mengetahui Apa yang dimaksud dengan Aliran Informasi dalam Organisasi
2.      Ingin Mengetahui Bagaimana sifat Aliran Informasi dalam Organisasi
3.      Ingin Mengetahui Bagaimana pola Aliran Informasi dalam Organisasi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Aliran Komunikasi Dalam Organisasi
1.      Adalah suatu proses dinamik dalam mana pesan-pesan secara tetap dan berkesinambungan diciptakan, ditampilkan dan dinterpretasikan yang hidup dan berkembang dalam sebuah organisasi.
2.      Aliran Komunikasi Organisasi berfungsi untuk mengetahui bagaimana informasi itu terdistribusikan kepada anggota-anggota organisasi, bagaimana pola-pola distribusinya dan bagaimana orang-orang terlibat dalam proses penyebaran informasi itu dalam sebuah organisasi.
3.      Aliran Komunikasi Organisasi berpengaruh terhadap efektifitas organisai baik dalam kaitannya dengan hubungan-hubungan ataupun pula dalam pelaksanaan & pencapaian tujuan organisasi.

2.2 Sifat Aliran Informasi
Guetzkow (1965) menyatakan bahwah aliran informasi dalam suatu organisasi dapat terjadi dalam tiga cara: serentak, berurutan, atau kombinasi dari kedua cara ini.
1.      Penyebaran Pesan Secara Serentak
Sebagian besar dari komunikasi organisasi berlangsung dari orang ke orang, atau diadik, hanya melibatkan sumber pesan dan penerima –yang mengiterprestasikan pesan- sebagai tujuan akhir. Banyak organisasi yang mengeluarkan terbitan khusus, berbentuk majalah atau selebaran yang diposkan kepada semua anggota organisasi. Bila semua anggota departemen, fakultas, atau bagian-bagian lain menerima suatu imformasi dalam waktu yang bersamaan, proses ini disebut penyebaran pesan secara serentak.
Pemilihan teknik penyebaran yang berdasarkan pada waktu (tiba secara serentak) memerlukan pemikiran metode penyebaran yang sedikit berbeda dari yang biasa kita kerjakan. Di pihak lain, suatu pertemuan mungkin merupakan cara untuk menyampaikan informasi kepada setiap anggota organisasi pada saat yang sama; tetapi seperti yang dapat anda duga, tidak semua orang dapat hadir karena pertemuan cukup jauh. Memo merupakan media tertulis sedangkan pertemuan adalah bentuk lisan, atau suatu media tatap muka. Salah satu dari kedua metode tersebut atau kedua-duanya mungkin melancarkan penyebaran informasi secara serentak kepada sekelompok anggota organisasi; salah saatu kedua-duanya mungkin pula tidak efektif.
Dengan berkembangnya media telekomunikasi, tugas menyebarkan informasi kepada semua anggota secara serentak menjadi lebih sederhana bagi sebagian organisasi. Dengan berkembangnya sistem kabel dan telepon yang lebih canggih, dirangkaikan dengan video, semua organisasi dapat berhubungan secara visual dan vokal antara satu dengan yang lainnya sambil tetap berada di tempat kerja masing- masing. Penyebaran pesan secara serentak mungkin suatu cara yang lebih umum, lebih efektif dan efisien daripada cara lainnya untuk melancarkan aliran informasi dalam suatu organisasi.
2.      Penyebaran Pesan Secara Berurutan
Haney (1962) mengemukakan bahwah ‘’penyampaian pesan berurutan merupakan bentuk komunikasi yang utama, yang pasti terjadi dalam organisasi’’ . penyebaran informasi berurutan meliputi perluasan bentuk penyebaran diadik, jadi pesan disampaikan dari si A kepada si B kepada si C kepada si D kepada si E dalam serangkaian transaksi dua orang; dalam hal ini setiap individu kecuali orang ke 1 (sumber pesan), mula-mula menginterpretasikan pesan yang diterimanya, dan kemudian meneruskan hasil interpretasinya kepada orang berikutnya dalam rangkaian tersebut.
Penyebaran pesan berurutan memperlihatkan pola ”siapa berbicara kepada siapa”. penyebaran tersebut mempunyai suatu pola sebagai salah satu ciri terpentingnya, Bila pesan disebarkan secara berurutan, penyebaran informasi berlangsung dalam waktu yang tidak beraturan, jadi infomasi tersebut tiba ditempat yang berbeda dan pada waktu yang berbeda pula. Individu cenderung menyadari adanya informasi pada waktu yang berlainan. karena adanya perbedaan dalam menyadari informasi tersebut, mungkin timbul masalah dalam koordinasi. Adanya keterlambatan dalam penyebaran informasi akan menyebabkan informasi itu sulit digunakan untuk membuat keputusan karena ada orang yang belum memperoleh informasi. Bila jumlah orang yang harus diberi informasi cukup banyak, proses berurutan memerlukan waktu yang lebih lama lagi untuk menyampaikan informasi kepada mereka.

2.3 Pola Aliran Informasi
Katz dan Kahn (1966) menunjukan bahwa pola atau keadaan urusan yang teratur mensyaratkan bahwa komunikasi di antara anggota sistem tersebut di batasi. Sifat asal organisasi mengisyaratkan pembatasan mengenai siapa yang berbicara kepad siapa. Burrges (1969) mengamati bahwa karakter komunikasi yang ganjil dalam organisasi adalah bahwa ‘’pesan mengalir menjadi amat teratur sehinggah kita dapat berbicara tenang jaringan atau struktur komunikasi’’, ia juga menyatakan bahwa organisasi formal mengendalikan struktur komunikasi dengan menggunakan sarana tertentu seperti penunjukan otoritas dan hubungan-hubungan kerja, penetapan kantor, dan fungsi-fungsi komunikasi khusus.
Pola roda adalah pola yang mengarahkan seluruh informasi kepada individu yang menduduki posisi sentral. Orang yang dalam posisi sentral menerima kontak dan infomasi yang disediakan oleh anggota organisai lainnya dan memecahkan masalah dengan saran dan persetujuan anggota lainnya. Pola lingkaran memungkinkan semua anggota berkomunikasi satu dengan yang lainnya hanya melalui sejenis sestem pengulangan pesan. Tidak seorang anggotapun yang dapat berhubungan langsung dengan semua anggota lainnya, demikian pula tidak ada anggota yang memiliki akses langsung terhadap seluruh informasi yang diperlukan untuk memecahkan persoalan.
Pola lingkaran –meliputi kombinasi orang-orang penyampai pesan cenderung lebih baik daripada pola roda –yang mencakup aliran komunikasi yang amat terpusat – dalam keseluruhan aksesibilas anggota antara yang satu dengan yang lainnya, moral atau kepuasan terhadap prosesnya, jumlah pesan yang dikirimkan, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan –perubahan dalam tugas; di pihak lain, pola roda memungkinkan pengawasan yang lebih baik atas aliran pesan, kemunculan seorang pemimpin bisa lebih cepat dan organisasi lebih stabil, menunjukan kecermatan tinggi dalam pemecahan masalah, cepat dalammemecakan masalah, tetapi terlihat cenderung mengalami kelebihan beban pesan dan pekerjaan.
Burgess (1969) mengamati bahwa sebagai upaya untuk memecahkan masalah dalam eksperimen-eksperimen, para anggota kelompok harus ‘’belajar bagaimana menangani peralatan eksperimen dengan benar dan efesien; dan bagai mana mengefisienkan pengiriman pesan kepada satu atau beberapa posisi yang dihubungkan dengan pesan-pesan tersebut”.

Ada 6 (enam) peranan jaringan komunikasi yaitu :
1.      Opinion Leader, adalah pimpinan informal dalam organisasi.
2.      Gate keepers, adalah individu yang mengontrol arus informasi di antara anggota organisasi.
3.      Cosmopolites, adalah individu yang menghubungkan organisasi dengan lingkungannya.
4.      Bridge, adalah anggota kelompok atau klik dalam satu organisasi yang menghubungkan kelompok itu dengan anggota kelompok lainnya.
5.      Liasion, adalah sama peranannya dengan bridge tetapi individu itu sendiri bukanlah anggota dari satu kelompok tetapi dia merupakan penghubung di antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
6.      Isolate, adalah organisasi yang mempunyai kontak minimal dengan orang lain dalam organisasi.

2.4 Arah Aliran Informasi
1.      Komunikasi Kebawah
Komunikasi kebawah dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah. Biasanya kita beranggapan bahwa informasi bergerak dari manajemen kepada para pegawai; namun, dalam organisasi kebanyakan hubungan ada pada kelompok manajemen (Davis, 1967).
Ada lima (5) jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan (Katz & Khan, 1966) :
1.      Informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan,
2.      Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan,
3.      Informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi,
4.      Informasi mengenai kinerja pegawai
5.      Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas.
Pemilihan Metode dan Media
Level (1972) mensurvei para penyedia dan meminta mereka untuk menilai keefektifan kombinasi-kombinasi yang berbeda dari metode-metode untuk berbagai jenis situasi komunikasi yang berlainan. Ada empat metode sebagai berikut (1) tulisan saja, (2) lisan saja,(3) tulisan di ikuti lisan, dan (4) lisan di tulisan.
Ada enam kriteria yang sering digunakan untuk memilih metode penyampaian informasi kepada pegawai (level dan galle, 1988).
1.      Ketersediaan. Metode-metode yang tersedia dalam organisasi cenderung dipergunakan. Setelah menginventarisasikan metode yang tersedia, organisasi dapat memutuskan metode apa yang dapat di tambahkan untuk suatu program keseluruan yang lebih efektif.
2.      Biaya. Metode yang dinilai paling murah cenderung dipilih untuk penyebaran informasi rutin dan yang tidak mendesak. Bila diperlukan atau diinginkan penyebaran informasi yang tidak rutin dan mendesak, metode yang lebih mahal tetapi lebih cepat dapat digunakan.
3.      Pengaruh. Metode yang tampaknya memberi pengaruh atau kesan paling besar sering dipilih daripada metode yang baku.
4.      Relevansi. Metode yang tampak paling relevan dengan tujuan yang ingin dicapai akan lebih sering dipilih. Bila tujuannya singkat dan sekedar menyampaikan informasi, dapat dilakukan dengan pembicaraan diikuti oleh memo. Bila tujuannya menyampaikan masalah yang rinciannya rumit, metode laporan teknis tertulis adalah metode yang mungkin akan dipilih.
5.      Respons. Metode yang dipilih akan dipengaruhi oleh ketentuan apakah dikehendaki atau diperlukan respons khusus terhadap infomasi tersebut.
6.      Keahlian. Metode yang tampaknya sesuai dengan kemampuan pengirim untuk menggunakannya dan dengan kemampuan penerima untuk memahaminya cenderung digunakan daripada metode yang tampaknya di luar kemampuan komunikator atau di luar kemampuan pemahaman pegawai yang menerimanya.
2.      Komunikasi ke Atas
Komunikasi ke atas dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (penyelia).
Komunikasi ke atas penting karena beberapa alasan.
1.      Aliran informasi ke atas memberi onformasi berharga untuk pembuatan kepusan oleh mereka yang mengarahkan organisasi dan mengawasi kegiatan orng-orang lainnya (Sharma,1979).
2.      Komunikasi ke atas memberitahukan kepada penyelia kapan bawahan mereka siap menerima informasi dari mereka dan seberapa baik bawahan menerima apa yang dikatakan kepada mereka (Planty & Machaver, 1952).
3.      Komunikasi ke atas memungkinkan bahkan mendorong omelan dan keluh kesah muncul kepermukaan sehingga penyelia tahu apa yang mengganggu mereka yang paling dekat dengan operasi-operasi sebenarnya (Conboy, 1976).
4.      Komunikasi ke atas menumbuhkan aspresiasi dan loyalitas kepada organisasi dengan memberi kesempatan kepada pegawai untuk mengajukan pertanyaan dan menyumbang gagasan serta saran-saran mengenai operasi organisasi (Planty & Machaver, 1952).
5.      Komunikasi ke atas mengizinkan penyelia untuk menentukan apakah bawahan memahami apa yang diharapkan dari aliran informasi ke bawah (Planty & Machaver, 1952).
6.      Komunikasi keatas membantu pegawai mengatasi masalah pekerjaan mereka dan memperkuat keterlibatan mereka dengan pekerjaan mereka dan dengan organisasi tersebut (Harriman, 1974).
Sharma (1979) mengemukakan empat alasan mengapa komunikasi keatas terlihat amat sulit:
1.      Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka.
2.      Perasaan bahwa penyelia dan manajer tidak tertarik kepada masalah pegawai.
3.      Kurangnya penghargaan bagi komunikasi keatas yang dilakukan pegawai.
4.      Perasaan bahwa penyelia dan manajer tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan pegawai.
Planty dan Machaver (1952) mengemukakan tujuh prinsip sebagai pedoman komunikasi ke atas.
1.      Harus direncanakan.
2.      Berlangsung secara berkesinambungan.
3.      Menggunakan saluran rutin.
4.      Menitikberatkan kepekaan dan penerimaan dalam pemasukan gagasan dari tingkat yang lebih rendah.
5.      Mencakup mendengarkan secara objektif.
6.      Mencakup tindakan untuk menanggapi masalah.
7.      Menggunakan berbagai media dan metode untuk meningkatkan aliran informasi.
3.      Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal, yaitu Informasi yang bergerak di antara orang-orang dan jabatan-jabatan yang sama tingkat otoritasnya. Komunikasi horizontal terdiri dari penyampaian informasi di antara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Unit kerja meliputi individu-individu yang ditempatkan pada tingkat otoritas yang sama dalam organisasi dan mempunyai atasan yang sama.
Tujuan komunikasi horizontal :
1.      Untuk mengkoordinasikan penugasan kerja.
2.      Berbagi informasi mengenai rencana dan kegiatan.
3.      Untuk memecahkan masalah.
4.      Untuk memperoleh pemahaman bersama.
5.      Untuk mendamaikan, berunding, dan menengahi perbedaan.
6.      Untuk menumbuhkan dukungan antarpersona.
Bentuk komunikasi horizontal yang paling umum mencakup semua jenis kontak antarpersona. Bahkan bentuk komunikasi horizontal tertulis cenderung menjadi lebih lazim. Komunikasi horizontal paling sering terjadi dalam rapat komisi, interaksi pribadi, selama waktu istirahat, obrolan di telepon, memo dan catatan, kegiatan sosial dan lingkaran kualitas. Lingkaran kualitas adalah sebuah kelompok pekerja sukarela yang berbagi wilayah tanggung jawab. Yang penting kelompok ini adalah kelompok kerja biasa yang membuat atau memperbaiki suatu produk. Lingkaran kualitas umumnya diberi tanggung jawab penuh untuk mengenali dan memecahkan masalah (Yager, 1980).
Saluran ini memungkinkan individu-individu mengoordinasikan tugas-tugas, membagi informasi, memecakan masalah, dan menyelesaikan konflik. Komunikasi horizontal dilakukan melalui kontak pribadi,telepon, email, memo, voice mail, dan rapat.
Untuk meningkatkan komunikasi horizontal, perusahaan (1) melatih karyawan dalam kerjasama tim dan tekhnik komunikasi, (2) membangun sistem penghargaan berbasis pencapaian tim alih-alih pecapai individu, dan (3) mendorong partisipasi penuh dalam fungsi-fungsi tim.
4.      Komunikasi Lintas-Saluran
Komunikasi lintas saluran, adalah informasi yang bergerak di antara orang-orang dan jabatan-jabatan yang tidak menjadi atasan ataupun bawahan satu dengan yang lainnya. Mereka menempat bagian fungsional yang berbeda.
Spesialis staf (staff specialists) biasanya paling efektif dalam komunikasi lintas-saluran karena biasanya tanggung jawab mereka muncul di beberapa rantai otoritas perintah dan jaringan yang berhubungan dengan jabatan.
Fayol (1916-1940) menunjukkan bahwa komunikasi lintas-saluran merupakan hal yang pantas, bahwa perlu pada suatu saat, terutama bagi pegawai tingkat lebih rendah dalam suatu saluran.
Pentingnya komunikasi lintas-saluran dalam organisasi mendorong Keith Davis (1967) untuk menyatakan bahwa penerapan tiga prinsip berikut akan memperkokoh peranan komunikasi spesialis staf:
1.      Spesialis staf harus dilatih dalam keahlian berkomunikasi.
2.      Spesialis staf perlu menyadari pentingnya peranan komunikasi mereka.
3.      Manajemen harus menyadari peranan spesialis staf dan lebih banyak lagi memanfaatkan peranan tersebut dalam komunikasi organisasi.
5.      Komunikasi Informal, Pribadi, Atau Selentingan
Dalam istilah komunikasi, selentingan digambarkan sebagai ‘’metode penyampaian laporan rahasia dari orang ke orang yang tidak dapat diperoleh melalui saluran biasa’’ (Stein, 1967). Komunikasi informal cenderung mengandung laporan ‘’rahasia’’ tentang orang-orang dan peristiwa yang tidak mengalir melalui saluran perusahaan yang formal. Informasi yang diperoleh melalui selentingan lebih memperhatikan ‘’apa yang dikatakan atau didengar oleh seseorang’’ daripada apa yang dikeluarkan oleh pemegang kekuasaan. Paling tidak sumbernya terlihat ‘’rahasia’’ meskipun informasi itu sendiri bukan rahasia.
Sifat-Sifat Selentingan
Meskipun penelitian tentang sifat-sifat selentingan tidak ekstensif, sifat-sifat selentingan cukup lengkap seperti digambarkan berikut ini (W. L. Davis dan O’Connor, 1977):
1.      Selentingan berjalan terutama melalau interaksi mulut ke mulut.
2.      Selentingan umumnya bebas dari kendala-kendala organisasi dan posisi.
3.      Selentingan meyebarkan informasi dengan cepat.
4.      Jaringan kerja selentingan digambarkan sebagai suatu ‘’rantai kelompok’’ karena setiap orang menyampaikan selentingan cendrung mengabarkannya kepada sekelompok orang daripada hanya kepada satu orang saja.
5.      Para peserta dalam jaringan kerja selentingan cendrung menjalankan satu dari tiga peranan berukut: penghubung, penyendiri, atau pengakhir (dead-enders) -mereka yang biasanya tidak melanjutkan informasi.
6.      Selentingan cenderung lebih merupakan produk suatu situasi daripada produk orang-orang dalam organisasi tersebut.
7.      Semakin cepat seseorang mengetahui suatu peristiwa yang baru saja terjadi, semakin besar kemungkinan ia menceritakannya kepada orang-orang lainnya.
8.      Bila suatu informasi yang disampaikan pada seseorang menyangkut sesuatu yang menarik perhatiannya, semakin besar kemungkinan ia menyampaikan informasi tersebut kepad orang-orang lainnya.
9.      Aliran utama informasi dalam selentingan cenderung terjadi dalam kelompok-kelompok fungsional daripada antara kelompok-kelompok tersebut.
10.  Umumnya, 75% - 90% dari rincian pesan yang di sampaikan oleh selentingan adalah cermat; namun, seperti dikemukakan Keith Davis (1967) ‘’orang-orang cenderung beranggapan bahwa selentingan kurang cermat daripada yang sebenarnya, karena kesalahan-kesalahannya lebih dramatik dan akibatnya lebih bekesan dalam ingatan daripada kecermatan rutin seha-harinya. Selanjutnya, bagian-bagian yang kurang cermat seringkali lebih penting’’.
11.  Informasi selentingan biasanya tidak lengkap, menghasilkan kesalahan interpretasi bahkan bila rinciannya cermat.
12.  Selentingan cenderung mempengaruhi organisasi, apakah untuk kebaikan atau keburukan; jadi pemahaman mengenai selentingan dan bagaimana selentingan ini dapat memberi andil positif kepada organisasi merupakan hal yang penting.
Jumlah dan akibat pesan yang mengganggu, yang berlangsung melalui selentingan, dapat dikendalikan dengan menjaga saluran komunikasi formal tetap terbuka, yang memberi kesempatan berlangsungnya komunikasi ke atas, ke bawah, horizontal, dan lintas- saluran yang terus terang, cermat, dan sensitive. Hubungan penyelia-bawahan yang efektif nampaknya penting untuk mengendalikan informasi selentingan. Penyelia dan menajer harus memberitahu pegawai bahwa mereka mengerti dan menerima informasi melalui seletingan tersebut, terutama bila hal itu mengungkapkan sesuatu yang menyangkut perasaan pegawai, bahkan bila informasinya tidak lengkap dan tidak selalu cemat.
Di beberapa organisasi atau perusahaan yang masih memegang budaya timur, tentu saja para bawahan masih segan atau sungkan untuk menyampaikan keberatan-keberatan mereka terhadap kebijaksanaan organisasi kepada atasan mereka. Pelampiasannya melalui komunikasi antar anggota-anggota organisasi dalam bentuk informal yaitu selentingan ini.
Cara penanganan terhadap informasi yang mengalir tentu saja berbeda-beda bagi tiap-tiap organisasi. Tetapi untuk hal ini mungkin bisa saja dijadikan sebagai contoh penanganan suatu masalan dalam organisasi. Jadi penting bagl para manajer atau penyelia memahami dan membantu agar selentingan bermanfaat bagi organisasi. Informasi yang sifatnya negatif belum tentu menghasilkan hal yang negatif juga. Itu tergantung bagaimana kita menangani dan menyikapi hal negatif tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa selentingan merupakan saluran alternative kedua yang paling sering dipergunakan dalam komunikasi organisasional. (Saluran yang paling sering digunakan adalah saluran langsung pegawai-atasan). Sebagai sumber informasi, selentingan berada di urutan kedua dari bawahan dari segi dapat dipercaya dan dikehendaki. Jadi, selentingan dianggap penting oleh pegawai, tetapi tidak selalu sebagai saluran komunikasi yang lebih disukai dalam organisasi.
Cara Menanggapi Selentingan
1.      Jagalah saluran komunikasi formal tetap terbuka yang memberi kesempatan berlangsungnya komunikasi ke atas, ke bawah, horisontal dan lintas saluran yang terus terang, cermat, dan sensitif.
2.      Efektifkan hubungan komunikasi antara atasan denga bawahan.
3.      Sampaikan bahwa atasan mengerti dan menerima informasi melalui selentingan tersebut (khususnya yg menyangkut perasaan karyawan)

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1.      Aliran Komunikasi Organisasi berpengaruh terhadap efektifitas organisai baik dalam kaitannya dengan hubungan-hubungan ataupun pula dalam pelaksanaan & pencapaian tujuan organisasi.
2.      Aliran informasi atau dikenal juga dengan distribusi informasi, adalah proses dimana informasi yang tepat disampaikan pada orang yang tepat, pada waktu yang diinginkan. Pendistribusian informasi dalam organisasi adalah cara-cara untuk memperoleh informasi dan berbagi informasi pada rekan kerja baik itu menggunakan metode-metode elektronik seperti situs web kolaborasi, intranet, dan apabila cara-cara dengan teknologi tidak dimungkinkan bisa jadi cara ini menggunakan arsip atau distribusi berkas secara manual.
3.      Sifat Aliran Informasi
1.         Penyebaran Pesan Secara Serentak
2.         Penyebaran Pesan Secara Berurutan
4.      Arah Aliran Informasi
1.         Komunikasi Kebawah
2.         Komunikasi ke Atas
3.         Komunikasi Horizontal
4.         Komunikasi Lintas-Saluran
5.         Komunikasi Informal, Pribadi, Atau Selentingan

DAFTAR PUSTAKA
Robbin, Stephen P., Teori Organisasi : Struktur, Disain dan Aplikasinya, Jakarta :     Arecan.
Lubis, S.B. Hari dan Martani Huseini (2009). Pengantar Teori Organisasi: Suatu Pendekatan Makro. Jakarta: Departemen Ilmu Administrasi, FISIP UI. Bab 5.994