STRATEGI MENINGKATKAN
KEPUASAN
KONSUMEN PADA
PT. PLN DI WILIYAH
MUARA BUNGO
Laporan ini Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai
Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Profesional Ahli Madya
Diploma III Bisnis
OLEH :
…..
…………………….
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI
BISNIS
SEKOLAH TINGGI ILMU
ADMINISTRASI (STIA)
SETIH SETIO MUARA BUN GO
TAHUN 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
PT. PLN atau Perusahaan Listrik
Negara merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan energi
listrik di Indonesia. Pada awalnya PT. PLN ditetapkan sebagai pemegang kuasa
usaha ketenagalistrikan. Namun sejak tahun 1992, pemerintah memberikan
kesempatan pada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga
listrik. Oleh karena itu, Bulan Juni 1994
PLN dialihkan dari perusahaan umum menjadi
perusahaan perseroan (persero), sehingga nama perusahaan ini menjadi PT. PLN
(Persero).
|
Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di
Indonesia, PLN dituntut untuk melaksanakan usaha dengan sebaik-baiknya agar
dapat mensejahterakan masyarakat serta tidak membebani anggaran negara dengan
kerugian yang dialami. Layaknya
perusahaan yang memiliki
pasar kompetitif, sekarang
ini banyak perusahaan BUMN yang
berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan mereka. Adanya fasilitas call
center atau hotline service, layanan satu atap handing complaint, kecepatan dalam melayani dan sikap ramah
adalah bentuk upaya mereka dalam rangka meningkatkan kualitas layanan
pelanggan. Harapannya, tentu saja supaya pelanggan puas. Mereka sadar bahwa di
tengah pasar yang semakin terbuka, memuaskan pelanggan merupakan salah satu
kunci untuk sukses. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila dapat memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggan, karena tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan merupakan
faktor yang sangat
penting dalam mengembangkan
suatu sistem layanan
yang tanggap terhadap konsumen.
Perusahaan Listrik Negara atau
PT. PLN (PERSERO) saat ini adalah BUMN milik pemerintah yang diberi hak
monopoli (sesuai dengan pasal 33 UUD 45) untuk memasok listrik kepada
masyarakat (konsumen). Listrik mempunyai peran yang sangat penting yaitu
sebagai penggerak aktivitas ekonomi. PLN seharusnya menyadari posisi dari
masyarakat sebagai konsumen, bukan sekedar pengguna yang berkewajiban membayar
atau melunasi kewajibannya. Sebagai satu-satunya badan usaha atau institusi
yang bertanggung jawab terhadap pasokan energi listrik nasional. PLN masih
belum mampu menyediakan listrik yang murah bagi rakyat bahkan bisa dibilang PLN
sering rugi, ada saja alas an yang hingga saat ini masih mengambang solusinya
seperti harga BBM (termasuk harga minyak dunia) dan keterbatasan pasokan daya
pembangkit listrik yang kemudian PLN kewalahan dalam mensuplay kebutuhan
listrik untuk rakyat, hal ini disebabkan karena banyaknya pencurian listrik
yang sebagian besar tidak dapat diantisipasi oleh PLN karena adanya
keterlibatan “orang dalam”. Kemudian harga
listrik yang terus melambung (meningkat) setiap tahunnya, sementara itu
dari sisi kinerja pelayanan public tidak pernah mengalami peningkatan.
Pemerintah mengeluarkan suatu
iklan layanan masyarakat yang memberikan pesan kepada masyarakat untuk selalu
bijaksana dalam menggunakan listrik dalam kehidupan sehari-hari. Hamper semua
tokoh berbicara mulai dari lingkungan koperasi hingga ke tokoh-tokoh
masyarakat. Semuanya menyampaikan himbauan kepada masyarakat untuk berhemat
dalam mengggunakan listrik. Tidak hanya itu saja, pemerintah pusat bahkan telah
memberikan perintah kepada seluruh pemerintah daerah untuk membuat semacam
peraturan daerah yang mengatur penggunaan listrik di daerahnya masing-masing.
Kegiatan utama PT.PLN (Persero)
adalah sebagai penyedia tenaga listrik untuk masyarakat, sehingga pendapatan
yang berasal dari pembayaran listrik pelanggan. Awalnya pembayaran listrik
hanya dapat dilakukan di loket pembayaran PLN, sehingga proses pemungutan dana
dari pelanggan akan berlangsung lama mengingat kegiatan setiap masyarakat
berbeda-beda. Terlebih lagi PLN akan disibukkan dengan kegiatan penerimaan
pembayaran listrik pada saat jatuh tempo ini biasanya dipadati oleh antrian
pelanggan.
Sebagian masyarakat tidak
memiliki waktu untuk melakukan pembayaran listrik di loket pembayaran yang
disediakan PLN dan menunggu giliran untuk melakukan pembayaran listrik di loket
pembayaran yang disediakan PLN dan menunggu giliran untuk melakukan transaksi
pembayaran listrik tersebut , selain itu tidak menutup kemungkinan sebagian
dari masyarkat tidak berada dikota tempat pembayaran listrik saat adanya tagihan
pembayaran listrik . oleh sebab itulah , PLN membuat system informasi yang
dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi pembayaran listrik [1]
1.2 Rumusan
Masalah
Pada waktu melakukan kegiatan
PKL Rumusan masalah pada PT.PLN Area
Muara Bungo tersebut :
1.
Bagaimana strategi yang diambil oleh PT.PLN
terhadap kepuasan konsumen.
2.
Apa Hambatan Strategi Meningkatkan Kepuasan
Konsumen di PT.PLN
3.
Apa Upaya dalam mengatasi Hambatan Tersebut
Sehubungan Strategi Meningkatkan Kepuasan Konsumen di PT.PLN
1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Adapun tujuan dari laporan PKL :
Berdasarkan rumusan diatas , maka tujuan praktel
kerja lapangan ( PKL) adalah sebagai berikut :
1.
Untuk menghetahui peranan pengelolaan keuangan
2.
Untuk mengetahui realisasi penerimaan dan pengeluaran
dari tahun ke tahun
3.
Untuk mengetahui strategi PT.PLN dalam
meningkatkan kepuasan konsumen
1.4 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Adapun Kegunaan dari
laporan PKL :
1.
Dapat menambah wawasan dan dibidang dunia kerja.
2.
Dapat member keberanian diri dalam menepati dunia
kerja.
3.
Terbuka kepercayaan diri untuk membuka usaha
baru.
4.
Sebagai tambahan untuk menambah wawasan bagi
penelitian, sehingga akan banyak menambah pengetahuan baik secara teoritis
maupun praktis.
1.5 Tujuan
Pembuatan Laporan
Pada pelaksanaan Praktek Kerja Lapanga ( PKL)
setiap mahasiswa PKL akan melakukan peengumpulan data dengan metode – metode
yang dipergunakan , permasalahan yang dihadapi , yang dituangkan dalam bentuk
laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL ) dengan data penulisan yang baik dan benar
sesuai informasi atau data – data yang diperoleh
Tujuan Penelitian laporan ini antara lain:
1.
sebagai salah satu pendorong Mahasiswa untuk
mengembangkan daya nalar dalam bidang studi jurusan masing – masing
2.
melatih dan mendidik mahasiswa untuk berfikir
secara teoritis dan sungguh – sungguh melakukan praktek
3.
mahasiswa mampu memecahkan masalah dalam laporan
tertulis sesuai dengan jurusan masing – masing
4.
menambah pembedaharaan bagi mahasiswa dalam hal
penetapan materi pendidikan dalam bidang pekerjaan yang sesungguhnya
diperusahaan maupun di instansi
5.
sebagai bukti dan saran mahasiswa untuk
mewujudkan kemampuan dalam menentukan identifikasi masalah dan pemecahan
masalah
1.6 Metode
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data
informasi yang digunakan untuk pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut :
1.
wawancara merupakan tehnik pengumpulan data
dengan membuat pertanyaan – pertanyaan yang berhubungan dengan tema terhadap
responden yang dihadapi langsung
2.
metode questioner ( daftar pertanyaan ) yaitu
mengajukan pertanyaan tertulis kepada orang – orang untuk memperoleh jawaban
yang obyektif
3.
metode literature yaitu menyesuaikan dengan data
yang dikumpul dengan baik (referensi ) yang ada sesuai dengan judul
1.7 Waktu
dan tempat praktek kerja lapangan (PKL)
Waktu Praktek Kerja Lapangan
(PKL)
Waktu
PKL dimulai pada tanggal 27 mei tahun 2013 dan berakhir pada tanggal 27 Juni
2013, jam masuk pukul 07.30 Wib sampai dengan jam 16.00 Wib.
Tempat PKL
Tempat PKL di PT.PLN Area Muara
Bungo
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Sejarah Berdirinya PT.PLN
PT. PLN (Persero) Cabang Muara
Bungo adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang jasa
ketenagalistrikan yang wilayah kerjanya meliputi Kabupaten Muara Bungo, Tebo,
Merangin dan Sarolangun.
Ketenagalistrikan di Indonesia
dimulai pada akhir abad ke-19 pada saat beberapa perusahaan Belanda antara lain
: pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan
sendiri, ketenagalistrikan untuk kemanfaatan umum mulai ada pada saat
perusahaan swasta Belanda yaitu NV. NIGN yang semula bergerak di bidang gas
memperluas usahanya di bidang penyediaan tenaga listrik. Pada tahun 1927
Pemerintah Belanda membentuk Lands Waterkracht Bedrijven (LWB) yaitu perusahaan
listrik Negara yang mengelola PLTA Plengan, PL T A Lamajan, PL T A Bengkok
Dago, PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa Barat, PLTA Giringan di Madiun, PLTA Tes di
Bengkulu, PLTA Tonsea Lama di Sulawesi Utara dan PLTU di Jakarta, selain itu di
beberapa Kotapraja dibentuk perusahaan-perusahaan listrik Kotapraja.
Dengan menyerahnya Pemerintah
Belanda kepada Jepang dalam Perang Dunia II maka Indonesia dikuasai Jepang,
oleh karena itu perusahaan listrik dan gas yang ada dan semua personil dalam
perusahaan listrik tersebut diambil alih oleh orang-orang Jepang, pada pertengahan
Agustus 1945 ditandai dengan 2 kejadian penting terhadap sejarah bangsa ini dan
perusahaan litrik, yaitu pada tanggal 14 Agustus J945 Jepang menyerah tanpa
syarat kepada sekutu dan pada tanggal 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia
rnemproklamasikan . kemerdekaanya, momentum ini dimanfaatkan dengan baik oleh
pemuda dan buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan
listrik dan gas yang dikuasai oleh Jepang.
Setelah berhasil merebut
perusahaan listrik dan gas dari tangan kekuasaan Jepang, kemudian pda Bulan
September 1945 suatu delegasi buruh/pegawai listrik dan gas menghadap Pimpinan
KNI Pusat yang pada waktu itu diketuai oleh Mr. Kasman Singodimedjo untuk
melaporkan hasil perjuangan mereka, selanjutnya delegasi bersama-sama dengan Pimpinan
KNI Pusat menghadap Presiden Soekamo untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan
listrik dan gas kepada Pemerintah Republik Indonesia, penyerahan tersebut
diterima oleh Presiden Soekamo dan kemudian dengan penetapan pemerintah No. 1
tahun 1945 tertanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas
dibawah Departemen Pekerjaan Umum.
Sejarah ketenagalistrikan
mengalami pasang surut sejalan dengan pasang surutnya perjuangan bangsa,
tanggal 27 Oktober 1945 kemudian dikenal sebagai hari listrik dan gas, hari
tersebut diperingati untuk pertama kali pada tanggal 27 Oktober 1946, bertempat
di gedung Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) Yogyakarta.
Dengan adanya Agresi Belanda I
dan Il, sebagian besar perusahaan-perusahaan listrik dikuasai kembali oleh
Pemerintah Belanda atau pemiliknya semula, pegawai-pegawai yang tidak mau
bekerjasama kemudian mengungsi dan menggabungkan diri pada kator-kantor Jawatan
Listrik dan Gas.
2.2 Kegiatan
dan Bidang Usaha PT.PLN
PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara
yang berbentuk Perusahaan Perseroan (Persero)
berkewajiban untuk menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum
dengan tetap memperhatikan tujuan perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan
sesuai dengan Undang-Undang No. 19/2000.
Kegiatan usaha perusahaan meliputi :
1)
Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang meliputi kegiatan pembangkitan,
penyaluran, distribusi tenaga listrik, perencanaan dan pembangunan sarana
penyediaan tenaga listrik.
2)
Menjalankan usaha penunjang dalam penyediaan
tenaga listrik yang meliputi kegiatan
konsultasi, pembangunan, pemasangan, pemeliharaan peralatan
ketenagalistrikan, Pengembangan teknologi peralatan yang menunjang penyediaan
tenaga listrik.
3)
Menjalankan kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan
sumber daya alam dan sumber energi lainnya untuk kepentingan penyediaan tenaga
listrik, Melakukan pemberian jasa operasi dan pengaturan (dispatcher) pada
pembangkitan, penyaluran, distribusi dan retail tenaga listrik, Menjalankan
kegiatan perindustrian perangkat keras dan perangkat lunak bidang
ketenagalistrikan dan peralatan lain yang terkait dengan tenaga listrik,
Melakukan kerja sama dengan badan lain atau pihak lain atau badan penyelenggara
bidang ketenagalistrikan baik dari dalam negeri maupun luar negeri di bidang
pembangunan, operasional, telekomunikasi dan informasi yang berkaitan dengan
ketenagalistrikan.[2]
2.3 Struktur
Organisasi
Organisasi
adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam
suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Struktur
adalah susunan komponen yang fungsi-fungsi kegiatan yang diintergrasikan.
Struktur organisasi merupakan salah satu kelengkapan penting bagi suatu
perusahaan dimana didalamnya masing-masing digambarkan pada tingkat tanggung
jawab, wewenang dan pemisahan fungsi, struktur organisasi ini penting karena
akan memudahkan pembagian tugas sesuai dengan bidang masing-masing.
Adapun
struktur organisasi PT.PLN (Persero) area Muara Bungo adalah sebagai berikut :
2.4 Tinjauan
Pustaka
Pengertian Strategi
Pengertian strategi ada beberapa
macam sebagaimana dikemukakan oleh para ahli dalam buku karya mereka
masing-masing. Menurut Stephanie K.Marrus, seperti yang dikutip, "strategi
didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara
atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai". (Umar, 2005:31).
Selain definisi-definisi strategi yang sifatnya umum, ada juga yang bersifat
lebih khusus, misalnya dua orang pakar strategi, Hamel dan Prahalad (1995),
yang mengangkat kompetisi inti sebagai hal yang penting. Mereka mendefinisikan
strategi yang terjemahannya sebagai berikut.
Definisi menurut (Umar, 2005:31)
strategi adalah sebagai berikut.
Strategi merupakan tindakan yang bersifat
incermental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di
masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat
terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi
pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti.
Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
Sedangkan strategi menurut (David,
2006:17), yaitu
strategi adalah tindakan potensial yang membutuhkan
keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jangka
panjang, khususnya untuk 5 tahun, dan berorientasi ke masa depan. Strategi
memiliki konsekuensi yang multifungsi dan multi dimensi serta perlu
mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal yang dihadapi perusahaan.
Secara umum strategi dapat
diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha
mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Strategi disini dimaksudkan
sebagai suatu kegiatan proses pengaturan dalam mengimpelementasikan sebuah
strategi perusahaan keluaran dari strategi tersebut bisa memenuhi standart
kualitas yang diharapkan oleh perusahaan , strategi jangka panjang merupakan
sebuah strategi yang diterapkan untuk berorientasi pada kemitraan yang kuat dan
langgeng secara individual [3]Sementara
itu untuk memelihara efisiensi ekonomi, model intemalisasi memfokuskan pada
isu-isu struktural dalam hubungan dengan kinerja, dengan sedikit perhatian pada
strategi kompetisi yang lain.
Mereka yang mempelajari
perusahaan multinasional dari dua sudut pandang ini kelihatannya terus-menerus
berada dalam konflik, bertahan dengan pandangan masing- masing dan menunjukkan
ketidakcocokan pandangan mereka pada dunia
Model berbasis sumber daya dari
suatu strategi bisnis mefokuskan pada bagaimana keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan dapat dihasilkan dari gabungan sumber daya unik yang merupakan
inti dari perusahaan [4]
Model berbasis sumber daya berpendapat bahwa keanekaragaman perusahaan dihasilkan
dari gabungan yang unik dari kondisi fisik, manusia, sumber daya yang tidak
terlihat [5]
Barney (1991) menyatakan bahwa
keunggulan strategi berasal dari kepemilikan atas sumber daya yang: (1)
bernilai; (2) langka; (3) tidak dapat ditiru secara sempurna; (4) tidak
tersubstitusikan secara sempuma. Model berbasis sumber daya berfokus pada
perlindungan terhadap sumber daya yang unik dan mengaplikasikan FSR (Firm
Specific Resources) untuk memperoleh keunggulan strategis.
Strategi Pelayanan memberikan
suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat dengan
perusahaan. Untuk itu diperlukan kerangka dalam manajemen perusahaan sehubungan
dengan proses peningkatan kualitas yang didasarkan pada dua
orientasi.
I.Pertama
Orientasi pemasaran dimana perusahaan
berusaha memenuhi semaksimal mungkin kebutuhan dan persyaratan yang ditetapkan
pelanggan. Disamping itu perusahaan juga berupaya meningkatkan pangsa pasar,
efisiensi serta produktivitas.
II. Kedua
Orientasi internal perusahaan
dimana perusahaan berusaha menghindari losses , spills, waste, dan scrap.
Selain itu juga diusahakan adanya maksirnalisasi us aha karyawan, penghematan
energi sumber daya manusia dan pcngidentifikasian peluang pemecahan masalah
betapapun kecilnya (Tjiptono,1995.p.68)
Strategi pengendalian merupakan salah satu fungsi
manajemen yang merupakan tolok ukur suatu kinerja manajemen. Oleh karena itu
kegiatan pengendalian akan berpengaruh terhadap pe1aksanaan kegiatan produksi ,
dalam hal ini untuk menyediakan kualitas pelayanan, sehingga sistem
pengendalian akan mempengaruhi kualitas jasa yang diproduksi oleh perusahaan.
Menjaga keselarasan sistem
pengendalian dengan pokok - pokok strategi yang sedang diterapkan adalah hal
yang sangat penting guna mencapai hasil yang diinginkan (Jaworski 1988).
Kinerja akan sangat bergantung juga pada bagaimana proses evaluasi dan
pengawasan strategi dilaksanakan. Evaluasi strategi dapat diarahkan pada
bekerjanya faktor - faktor yang berada dalam kendali perusahaan (controllable
factors) maupun faktor - faktor yang berada diluar kendali perusahaan,
khususnya lingkungan makro dan lingkungan kompetisi yang diakui banyak memberi
dampak pada kinerja perusahaan.
Evaluasi strategi dapat
dilakukan pada berbagai tingkatan, baik pada input proses strategi, pada proses
pengembangan dan implementasi strategi maupun pada tingkat keluaran sebuah
strategi.
Strategi kepuasan konsumen
merupakan sekumpulan cara atau metode yang dirancang oleh suatu perusahaan
untuk memberikan kepuasan kepada konsumen/pelanggannya. Strategi ini dapat
dilakukan dengan peningkatan kualitas produk dan layanan, promosi yang menarik,
penanganan keluhan dengan cepat dan tanggap dan lain sebagainya.
Pada umumnya setiap perusahaan
menerapkan startegi bisnis kombinasi antara strategi Ofensif dan Defensif.
Strategi Ofensif ditujukkan untuk mendapatkan pelanggan baru. Melalui strategi
ini perusahaan berharap dapat meningkatkan pangsa pasar, penjualan dan jumlah
pelanggannya. Sedangkan strategi Defensif adalah usaha untuk mengurangi
kemungkinan customer exit dan beralihnya pelanggan ke pesaing. Tujuan strategi
defensif ini adalah untuk meminimalkan customer turnover atau memaksimalkan
customer retention dengan melindungi produk dan pasarnya dari serangan para
pesaing. Salah satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah dengan meningkatkan
kepuasan pelanggan saat ini.
Strategi kepuasan konsumen
mengharuskan perusahaan bekerja keras dan mengeluarkan biaya tinggi dalam usaha
merebut konsumen, sehingga upaya mewujudkan kepuasan konsumen total bukanlah
hal yang mudah bahkan kepuasan konsumen total tidak mungkin tercapai sekalipun
hanya untuk sementara waktu seperti yang diungkapkan oleh Muddie dan Cottam.
Namun perusahaan harus tetap berusaha untuk mewujudkan kepuasan konsumen
diantaranya menurut Fandy Tjiptono dengan beberapa strategi yaitu relationship
marketing, superior customer sevice, unconditional guarantees /extraordinary
guarantees dan strategi penanganan keluhan yang efektif.
Kepuasan konsumen tercapai bila
kebutuhan dan keinginannya terhadap jasa pelayanan tersebut dapat dipenuhi.
Untuk memenuhi kepuasan konsumen, perusahaan harus menciptakan dan mengelola
suatu sistem untuk melayani permintaan konsumen yang semakin bertambah. Hal
yang melatarbelakangi permasalahan masih rendahnya tingkat kepuasan pelanggan
atas layanan yang diberikan PT.PLN Muara Bungo kepada pelanggan, yang
ditunjukkan dengan masih statisnya jumlah lalu lintas petikemas dan masih
tingginya keluhan dari pelanggan atas layanan yang diberikan.
BAB III
PELAKSANAAN DAN
PEMBAHASAN
3.1
Perkembangan Usaha
PT.
PLN (Persero) cabang Muara Bungo adalah badanm usaha milik negara yang bergerak
dibidang jasa ketenagalistrikan yang wilayah kerjanya meliputi Kabupaten Muara
Bungo.
PT.
PLN merupakan salah satu kegiatan pembangunan disegala bidang dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dalam bidang kelistrikan.
Pembangunan PT. PLN tidak semata-mata untuk mencari keuntungan laba semaksimal
mungkin, tetapi cenderung untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena
itu, pembangunan PT. PLN tetap berjalan walaupun menggunakan biaya yang mahal.
Berdasarkan dari keterangan Direktur
PT.PLN dengan member kepuasan terhadap pelanggan maka bertambah perkembangan
perusahaan. Pelanggan PLN berdasarkan golongan tariff, tetapi secara garis
besar terdiri dari golongan sosial, rumah tangga, usaha industry dan umum.
Selain itu, PLN memiliki beberapa yang menangani langsung tagihan pelanggan.
Semakin majunya PT.PLN sehingga pembayaran dapat dilakukan melalui online dan
loket-loket serta melalui Pos dan Bank
[1] www.pln.co.id
[2] Hasil Wawancara Dengan
Pegawai PT.PLN
[3] (Garbarino & Johnson,
1999).
[4] (Barney, 1991; Conner,
1991; Dierickx & Cool, 1989; Grant, 1991; Mahoney & Pandian, 1992;
Wemerfelt, 1984).
[5] (Mahoney & Pandian,
1992).
Mau Data Lebih Lengkap???
Informasi Lebih Lanjut....
Hubungi......................
…….Warnet Central IT…..
Jln. Raden Mat Taher No. 25C Kel. Bungo Barat
Kec. Pasar Muara Bungo Kab. Bungo
Prov. Jambi
085266976611 – Desi Susanti