Lebih dari
empat puluh tahun hidup berdua dengan sang istri, Bardhono masih saja penasaran
dengan satu rahasia yang disimpan rapat oleh istrinya. Rahasia itu dalam bentuk
sebuah peti besi yang terkunci dan ditaruh di kolong tempat tidur selama
berpuluh-puluh tahun. Hingga akhirnya sekarang istrinya sedang tergolek sakit,
dan Bardhono pun duduk di sampingnya sambil mengelus-elus tangannya.
Karena masih
penasaran dengan rahasia itu, maka Bardhono bertanya, “Istriku, maukah kau
menceritakan rahasia isi peti besi di kolong tempat tidur ini?”
“Mas, maukah
kau berjanji akan memaafkan aku setelah tahu rahasiaku itu?” pinta sang Istri.
“Tentu dik, aku
akan memaafkan kamu,” jawab Bardhono spontan.
“Bukalah peti
itu,” kata istrinya sambil menyerahkan sebuah anak kunci.
Bardhono pun
segera menarik peti dari kolong tempat tidur. Sedikit terkejut, karena dalam
peti itu dilihatnya empat kaleng beras dan setumpuk uang berjumlah satu juta
rupiah.
Lalu dengan
suara terbata-bata istrinya berkata, “Mas… saya minta maaf, selama kita hidup
sebagai suami istri, saya tidak sepenuhnya setia padamu. Setiap kali saya
melakukan selingkuh, saya taruh sekaleng beras ke dalam peti itu.
Terharu dengan
pengakuan istrinya, Bardhono pun menjawab, “Istriku, aku pun minta maaf. Selama
ini aku pun tidak setia padamu. Terutama saat kau hamil dulu. Kamu cuma empat
kali, sedangkan aku lebih banyak dari itu, jadi sekarang kita anggap saja
seri.”
Bardhono
terdiam sejenak dan lalu bertanya dengan penuh perasaan pingin tahu, “Tapi
omong-omong uang yang satu juta rupiah itu untuk apa?”
“Ooo…. dulu
kalau petinya sudah mulai penuh beras, maka beras itu saya jual, dan uang
itulah hasilnya,” kata istrinya.