ALQURAN DAN HADIST

TUGAS
ALQUR’AN DAN HADIST
TENTANG “ POKOK – POKOK ISI AL-QUR’AN”


DOSEN PEMBIMBING
YANFAUNNAS, M.Pd.I

DISUSUN OLEH
1.      IIN SURANTI
2.      YUHANI
3.      ERNI


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
(STAI) MUARA BUNGO
TAHUN AKADEMIK 2014/2015

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. War. Wab.
Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kesempatan kepada saya, sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengana tepat waktu. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuh tugas mata kuliah ulumul quran, selain itu juga untuk bisa dijadikan sebagai bahan wacana buat temen-temen mahasiswa/I mengenai ilmu alquran.
Pokok – pokok kandungan Alquran pada prinspnya terdapat pada kandungan surat Al Fatihah, yakni meliputi; Aqidah, ibadah dan muamalah, akhlak, hukum, sejarah dan dasar – dasar sains ( ilmu pengetahuan ). Karena surat Al fatihah berisikan pokok – pokok ajaran sebagai intisari seluruh isi alquran atau merupakan kesimpulan dari seluruh isi Alquran. Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Semua yang telah mendukung saya untuk menyelesaikan makalah ini, teman-teman, orang tua dan saudara-saudara saya.
Tidak ada gading yang tak retak, begitu juga makalah yang saya buat ini masih banyak kekurangan baik mengenai pembahasan maupun dalil-dalil yang saya keluarkan. Namun saya berharap semoga tetap makalah ini memberikan manfaat, baik itu untuk temen-temen mahasiswa/i maupun yang lainnya. Dan sangat saya harapkan kritik sekaligus saran yang bersifat membangun untuk lebih baiknya makalah yang telah saya buat ini.

Wassalamualikum. War. Wab
Muara Bungo,    Oktober 2014
Penulis


DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................          i
Kata Pengantar.....................................................................................          ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................          iii
1.1  Latar Belakang.....................................................................          1
1.2  Rumusan Masalah................................................................          1
1.3  Tujuan Penulisan..................................................................          1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................          2
2.1 Pengertian Al-Qur’an............................................................          2
2.2 Pokok – pokok kandungan Alquran......................................          3
BAB III PENUTUP..............................................................................          12
3.1 Kesimpulan............................................................................          12
3.2 Saran......................................................................................          12
Daftar Pustaka......................................................................................          13



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Al quran adalah kitab suci yang diwahyukan Allah SWT. Kepada nabi Muhammad Saw. Berisi petunjuk-petunjuk bagi kehidupan dan penghidupan ummat islam khususnya dan umat manusia pada umumnya.
Al quran sifatnya universal, untuk itu dia hanya menetapkan pokok-pokok hukum dasar, dari pokok-pokok hukum dasar tersebut dapat dikembangkan secara elastis sesuai dengan kemampuan, kondisi, dan situasi manusia yang bersangkutan.
Pokok – pokok kandungan Al quran pada prinsipnya terdapat pada kandungan surat al-fatihah, yakni meliputi ; aqidah, ibadah dan muamalah, akhlak , hukum, sejarah dan dasar – dasar sains ( ilmu pengetahuan ).
Karena surat al-fatihah berisikan pokok – pokok ajaran sebagai intisari seluruh isi alquran atau merupakan kesimpulan daari seluruh isi alquran. Maka tepat sekali kalau surat al-fatihah dinamakan juga; ummul kitab, ummul quran, asasul quran. Disamping nama-namaya yang lain, ayat – ayat quran dalam surat – surat al fatihah, boleh jadi karena kedudukan yang istimewa dari surat alfatihah yang demikian itu, maka surat alfatihah wajib dibawa setiap rokaat dala sholat.
 Dan masih banyak juga keistimewaan yang ada pada surat alfatihah yang itu tidak dimiliki oleh  surat surat yang lain di alquran,namun itu tidak mengurangi kemulyaann dalam setiap baacaan surat apapun didalam alquran, karena semua surat dialquran adalah benar- benar wahyu dari Allah SWT.

1.2 Rumusan Masalah
a)      Apa saja pokok – pokok isi kandungan Al quran ?

1.3 Tujuan Pembahasan
a)      menjelaskan pokok – pokok isi kandungan Al quran.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al-Qur’an
Secara etimologis, kata Al-Qur’an merupakan mashdar dari kata qa-ra-a, yang berarti “bacaan”, dan “apa yang tertulis padanya”. Adapun definisi Al-Qur’an secara terminologi, menurut sebagian ulama’ Ushul Fiqih adalah: kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam Bahasa Arab yang dinukilkan kepada generasi sesudahnya secara mutawatir, membacanya merupakan Ibadah, tertulis dalam mushaf, dimulai dari surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas.
Mengacu kepada definisi di atas, beberapa ulama’ menyimpulkan bahwa Al-Qur’an memiliki beberapa ciri:
Pertama,Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Apabila bukan kalam Allah dan tidak diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, maka tidak dinamakan Al-Qur’an. Bukti Al-Qur’an adalah kemukjizatan yang dikandung Al-Qur’an sendiri, dari struktur bahasa, isyarat-isyarat ilmiyah yang dikandungnya, dan peramalan-peramalan masa depan yang diungkapkan oleh Al-Qur’an.
Kedua, Al-Qur’an diturunkan dalam Bahasa Arab. Hal ini ditunjukan oleh beberapa Al-Qur’an, seperti:
“Dan Sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, Dia dibawa turun oleh     Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.”   QS Asyu’ara : 192-195
Ketiga,Al-Qur’an itu dinukilkan kepada beberapa generasi sesudahnya secara mutawatir (dituturkan oleh orang banyak kepada orang banyak sampai sekarang. Mereka itu tidak mungkin sepakat untuk berdusta).
Keempat, membaca setiap kata dalam Al-Qur’an itu mendapat pahala dari Allah, baik bacaan itu berasal dari hafalan sendiri maupun dibaca langsung dari mushaf Al-Qur’an.

Kelima, ciri terakhir dari Al-Qur’an yang dianggap sebagai suatu kehati-hatian bagi para ulama’ untuk membedakan antara Al-Qur’an dengan kitab-kitab lainnya adalah bahwa Al-Qur’an dimulai dari surat Al-Fatihah dan diakhiri surat Al-Annas. Tata urutan surat yang terdapat dalam Al-Qur’an, disusun sesuai dengan petunjuk Allah melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW, tidak boleh diubah dan diganti letaknya.

2.2 Pokok – pokok kandungan Alquran
Al-Qur’an diturunkan Allah SWT pada bulan Ramadhan. Oleh karna itu, umat Islam sangat dianjurkan memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan ini. Bukan berarti tidak membaca di bulan selain Ramadhan tetapi bagaimana supaya di dalam bulan Ramadhan lebih diperbanyak lagi membaca Al-Qur’an.
Al-Qur’an yang memang betul-betul dipahami, bukan saja dibaca akan melahirkan tokoh-tokoh Islam yang beriman dan mampu menciptakan perubahan dalam masyarakat demi kemajuan suatu negeri. Dicontohkan disini, negara Islam Iran yang mampu melahirkan banyak tokoh Islam yang cendekia sehingga keberadaannya disegani oleh Amerika karna mampu menciptakan senjata seperti nuklir. Amerika dibuat waspada oleh adanya ilmuan-ilmuan Islam ini.
Sebenarnya banyak ilmu pengetahuan yang diajarkan dalam Al-Qur’an. Akan tetapi, kebanyakan dari kita hanya membacanya saja tanpa mau memahami isi yang terkandung di dalamnya. Di bulan Ramadhan, banyak orang-orang berlomba mengkhatamkan Al-Qur’an. Sebenarnya bukan mengkhatamkan yang diutamakan akan tetapi menelaah dan mempelajari Al-Qur’an yang sangat dianjurkan agar tidak terjadi kesalahpahaman memaknai Islam seperti yang terjadi belakangan ini dimana banyak timbul aliran-aliran sesat yang mengatasnamakan Islam Ahlussunnah wal Jamaah.
Pokok Isi Al-Quran
1.      Tauhid
Percaya secara Haqqul yakin kepada Allah SWT. dan Malaikat-malaikat-Nya. Dan Kitab-kitab-Nya. Dan para Rasul-rasul-Nya. Dan Hari Qiyamat/Hari kemudian. Serta percaya kepada Qodho dan Qodar-Nya (Baik dan buruk datangnya dari Allah SWT).
Tauhid adalah salah satu hak Allah sejak nabi Adam hingga Muhammad SAW. Namun kenyatannya tidak sedikit manusia yang menyimpang dari ajaran tauhid, ada yang menyembah api, matahari, dewa-dewa dan sebagainya.
Para rasul diutus dengan maksud untuk meluruskan aqidah yang telah menyimpang, begitu juga Nabi Muhammad diutus untuk meluruskan tauhid yang sudah tidak murni lagi, tuhan dianggapnya tidak  tungggal lagi sepenuhnya, melainkan dianggap terdiri dari beberapa unsur. Misalnya doktrin tri murti dar agama hindu dan Kristen, maka Alquran diturunkan untuk meluruskan aqidah – aqidah yang telah menyimpag tersebut.
Ajaran aqidah tauhid yang terdapat pada ayat pertama dan focus pada surat alfatihah
Yang menyatakan dengan tegas bahwa dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, dan segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam, sebagai pencipta alam dan sumber segala nikmat yang terdapat dialam ini.
Tauhid merupakan ajaran islam terpenting dan yang paling fundamental. Oleh sebab itu dalam ayat 2 ditegaskan lagi bahwa Allah I itu Rabb bagi semesta alam. Kata rabb selain berarti yang punya, juga berarti “pendidik” atau “pengasuh”.
Dengan demikian jelaslah bahwa segala sesuatu yang beradai alam ini adalah kepunyaan Allah, dialah yang menjadikan, mendidik, menumbuhkan, menghidupkan dan memeliharanya. Tidak ada suatupun yang menyekutui dia dalam hal ini.
2.      Tuntunan Ibadah
Ibadah merupakan buah atau hasil dari tauhid. Seseorang yang berkeyakinan adanya Allah, tuhan yang maha esa dengan segala sifat kesempunaannya, maka orang tersebut akan terdorong untuk menyembahNya atau beribadah hanya kepadaNya. Pokok ajaran tentang ibadah dalam surat alfatihah diseburtkan dalam ayat :
Artinya :.  Hanya Engkaulah yang kami sembah dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan
Ayat itu disamping mengandung pokok ajaran tentang tauhid, juga mengandung ajaran tentang ibadah, yaitu menyembah dan mengabdi yang hanya ditujukan kepada Allah SWT. Disamping itu, pokok ajaranibadah juga terdapat dalam ayat :
Artinya :.  Tunjukilah kami jalan yang lurus,
Menjalani jalan yang lurus berarti ibadah kepada Allah, yaknidengan mematuhi peraturanNya, melaksanakan hukumNya, dan berpegang kepada kepercayaan Yang benar. Melaksanakan ajaranNya dan mengambil teladan dari contoh – contoh yang telah diberikan Oleh Allah menurut apa yang telah dijelaskan Allah dalam ayat – ayat lain, yang merupakan uraian dan penjelasan terhadap intisari ajaran ibadah yang telah disebutkan dalam surat Alfatihah.
Ibadah tidak dapat dipisahkan dari tauhid juga tidak dapat dipisahkan dari ibadah. Sebab ibadah merupakan hasil dari tauhid yang bersemi dalam hati dan jiwa seseorang, dan ibadah seseorang tidak akan mempunyai nilai dan harga dihadapan Allah kalau timbulnya tidak dari perasaan tauhid. Demikian pula halnya dengan tauhid, tauhid tidak akan hidup subur didalam hati dan jiwa manusia kalau tidak selalu dipupuk dan dipelihara dengan ibadah. Kedua ajaran tersebut disebutkan secara ringkas yang akan diikuti penjelasan oleh ayat-ayat pada surat-surat yang lain.
Ibadah disini bisa diartikan setiap gerak, tingkah laku, amal perbuatan dan tindakan yang dikerjakan manusia karena mentaati ketentuan Allah, baik yang dilarang maupun yang disuruh Nya. Jadi melaksanakan pola jalur tata hubungan manusia, hubungan manusia dengan sesama makhlukNya dan hubungan manusia sendiri.
3.      Ajaran tentang peraturan, hukum dan undang – undang
Bahwa untuk menuju kepada kebahagiaan hidup manusia di dunia dan di akhirat, Allah membuat peraturan – peraturan, hukum, dan undang – undang yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh manusia. Peraturan, hukum dan undang – undang Allah tersebut ada yang berkenaan dengan hubungan manusia sebagai mahkluk dengan Allah sebagai Kholik, ada yang berkenaan dengan hubungan manusia dengan manusia, baik hubungan itu bersifat individu, masyarakat, Negara, maupun hubungan antar bangsa. Dan tata hubungan ini bisa dikembangkan hubungan manusia dengam makhluk lain serta hubungan manusia dengan dirinya sendiri.
Maka didalam Alquran kita banyak menemukan ayat yang berhubungan dengan masalah ini. Semua ayat yang ada hubungannya dengan masalh ini merupakan penjelasan dari apa yang telah digambarkan didalam surat Alfatihah.
Artinya : Tunjukilah  kami jalan yang lurus,
Jalan yang lurus merupakan jalan yang dapat menyampaikan manusia kepada kebahagiaan didunia dan diakhirat, baik kebahgiaan lahir maupun bathin. Yang dimaksud jalan lurus dalam hal initidak lain ialah peraturan, hukum dan undang – undang Allah. Yang harus dipayuhi dan diamalkan oleh manusia, yaitu berupa akidah, amaliyah dan ubudiyah, moral yang benar dan sesuai dengan tuntunan Allah.
4.      Ajaran tentang adanya janji dan ancaman Allah
Didalam Alquran terdapat juga ajaran tentang adanya janji Allah yang akan diberikan kepada manusia, yang berupa kebahagiaan didunia ddan akhirat, lahiriyah dan bathiniyah bagi manusia yang beriman dan beramal solih. Demikian pula sebaliknya, Allah juga mengancam kepada manusia yang menyekutukanNya, berbuat kejahatan, keonaran dan kekacauan dimuka bumi dengan ancaman azab dan siksa, kesengsaraan didunia dan dikhirat. Janji dan ancaman Allah didalam surat Alfatihah yaitu
Artinya : Yang menguasai di hari Pembalasan
Pada hari pembalasan kelak, manusia akan mendapatkam balasan atas segala perbuatannya sewaktu hidup didunia, yaitu surge bagi mereka yang beramal solih dan neraka bagi yang menyukutukanNya, ingkar dan berbuat kejahatan. Orang yang mau mengikuti jalan yang lurus akan bahagia  dan sebaliknya orang yang menghindarkan dari jalan yang lurus akan celaka, ini juga merupakan janji dan ancaman Allah :
Artinya :  (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Pada umat terdahulu terdapat pula umat yang dimurkai Allah, yaitu mereka yang tidak mau mengikuti jalan yang lurus, padahal mereka mengetahui bahwa hanya jalan itulah yang benar. Dan terdapat pula orang – orang sesat, yaitu orang – orang yang memang tidak mengetahui jalan yang lurus, atauorang yang mengetahui jalan yang lurus tetapi mereka tersesat dalam menjalaninya disebabkan mereka akan menerima ancaman dan hukuman dari Allah.
5.      Ajaran tentang Sejarah, riwayat dan cerita
Alquran telah banyak menceritakan sejarah dan riwayat orang, bangsa, dan umat terdahulu. Alquran juga telah menerangkan tentang keadaan para nabi dan rasul sebagai orang yang dipilih sebagai utusannya, dengan membawa undang-undang, hukum dan peraturan sebagai tuntunan dan pedoman hidup dan kehidupan manusia agar mereka memperoleh kebahagiaan didunia maupun di akhirat. Disamping itu, alquranjuga menerangkan tentang bagaimana keadaan orang dan bangsa dari umat yang didatangi oleh nabi dan rasultersebut diantara mereka ada yang menerima dengan baik dan mengikuti segala apa yang dibawa oleh nabi dan rasul.
Mereka yang mau menerima dan mengikuti segala yang dibawa oleh nabi dan rasul akan mendapatkan kebahagiaan. Sebaliknya ada diantara mereka yang menolak dan menentang kedatangan nabi dan rasul, dan mereka mengingkari segala yang dibawa oleh nabi dan rasul, serta menentang ajaran dengan kasar, Allah telah menerangkan akiba dari penolakan dan penerimaan mereka. Kesemuanya itu dimaksudkan oleh Allah untuk menjadi I’tibar, yaitu digunakan sebagai pelajaran bagi orang, bangsa dan umat yang datang kemudian.
Kira – kira dua pertiga dari isi alquran mengandung sejarah, riwayat, ceritera, dan kisah, tetapi tidak berarti bahwa Alquran itu kitab sejarah, karena :
1)      sejarah, kisah dan cerita disebutkan dan diterangkan Allahdidalam Alquran bukanlah dimaksudkan oleh Allah hanya sekedar kisah atau cerita semata. Tetapi maksud yang utama adalah untuk digunakan sebagai I’tibar dan pelajaran, contoh dan tauladan, agar manusia dapt mengerti dan memetik pelajarndari kisah itu, termasuk akibat dari perbuatan orang yang dikisahkan.
2)      sejarah, kisah dan cerita sering kita jumpai  dalam Alquran dan disebutkan secara berulang-ulang dalam beberapa surat, namun demikian tidak membosankan bagi orang yang membacanya karena dikemukakan Allah dengan gaya bahasa yang berbeda – beda.
Pokok ajaran mengenai sejarah, riwayat dan kisah ini digambarkan oleh Allah didalam surat Alfatihah, yakni :
Artinya :.  (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat
Diantara orang orang terdahulu ada yang telah menerima anugrah nukmat dari Allah namun ada pula yang dimurkai dan tersesat yaitu orang yang mengingkari dan tidak mau menerima apa yang disampaikan oleh para nabi dan rasul.
6.      Ajaran tentang dasar – dasar sains
Diantara ayat alquran yang berkenaan dengan dasar – dasar sains adalah :
Artinya :.  Maka Terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan menggosok-gosokkan kayu)71 Kamukah yang menjadikan kayu itu atau kamikah yang menjadikannya72.
Ayat diataas memberikan dorongan kepada kita :
a.       Untuk menyelidiki mengapa kayu ( dasar fisika dan kimia )
b.      Untuk menyelidiki proses pertumbuhan kayu ( dasar biologi )
Tentang dasar dasar sains tersurat dalam ayat kedua dari surat Alfatihah :

Artinya :.  Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
Khususnya dalam kata alamin
Alam itu berjenis – jenis yang dalam gharis besarnya terbagi :
a.       Alam syahadah seperti benda, tumbuhan, alam hewan dan manusia
b.      Alam ghaib sperti alam setan, jin dan malaikat
Barang siapa yang menyelidiki atau memperhatikan perjalanan bintang dan menyelidiki kehidupan tumbuhan, binatang dan manusia. Maka orang tersebut akan mengetahui bahwa mahkluk Allah tidak satupun yang teerlepas dari penjagaan dan perlindungan Allah.
Selanjutnya barang siapa yang memperhatikan dan menyelidiki rahasia alam yang ada ini, maka akan mendapatkan ilmu pengetahuan dan akan dapat mengembangkan teknologi guna kesejahteraan hidup manusia didunia dan diakhirat.
Berkaitan dengan isi kandungan Al-Qur’an ada dua segi, yaitu segi keagamaan dan segi keilmuan.
a.       Segi keagamaan.
Isi atau kandungan ajaran Al-Qur’an pada hakikatnya mengandung lima prinsip, sebab tujuan pokok diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW untuk diteruskan kepada umatnya yakni untuk menyampaikan lima prinsip yang terdapat di dalam Al-Qur’an, yaitu sebagi berikut.
1.       Tauhid
Untuk meluruskan kepercayaan yang menyimpang dari tuhan dan untuk membimbing ke arah yang lurus maka di utuslah para Nabi/Rasul secara silih berganti mulai Nabi Adam AS sampai Nabi Muhammad SAW sebagai nabi penutup
Sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW keadaan manusia pada umunya telah menyimpang dari ajaran tauhid dan ajaran-ajaran lainnya dari para nabi dan rasul sebelumnya, sekalipun sebagian mereka ada pula yang masih mengaku percaya kepada ke-esaan Tuhan(tauhid). Tetapi sebenarnya tauhidnya sudah tidak murni lagi sebab tuhan tidak dianggap tidak tunggal sepenuhnya, melainkan ia terdiri dari beberapa oknum misalknya doktrin trimurti atau trinitas dari agama hindu dan Kristen.
2.       Tadzkir
Tadzkir adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepadaNya dengan balasan berupa nikmat surga.
3.       Ibadah
Ibadah merupakan buah atau hasil dari tauhid. Seseorang yang berkeyakinan adanya Allah, tuhan yang maha esa dengan segala sifat kesempunaannya, maka orang tersebut akan terdorong untuk menyembahNya atau beribadah hanya kepadaNya.  Pokok ajaran tentang ibadah dalam surat alfatihah diseburtkan dalam ayat :
Artinya :  Hanya Engkaulah yang kami sembah dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan QS : al fatihah :5
Ayat itu disamping mengandung pokok ajaran tentang tauhid, juga mengandung ajaran tentang ibadah, yaitu menyembah dan mengabdi yang hanya ditujukan kepada Allah SWT.
Ibadah bagi manusia adalah berfungsi sebagai manifestasi manusia bersyukur kepada Tuhan pencipta atas segala nikmat dan karunia-Nyayang telah diberikan kepada manusia, dan juga berfungsi sebagai realisasi dan konsekuensi manusia atas kepercayaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sebab tidaklah cukup bagi manusia hanya beriman tanpa disertai dengan amal/ibadah, sebagaimana pula tidak cukup bagi manusia beramal tanpa dilandasi dengan iman.
4.       Jalan dan cara mencapai kebahagiaan.
Setiap orang yang beragama pasti bercita-cita ingin mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Untuk bisa mencapai cita-citanya itu, Tuhan dalam Al-Qur’an memberikan petunjuk-petunjuk-Nya bahwa manusia harus menempuh jalan yang lurus, jalan yang dirihai oleh Allah SWT dengan cara menghayati dan mematuhi segala aturan agama yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.
5.       Cerita-cerita/sejarah-sejarah umat manusia sebelum nabi Muhammad SAW.
Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa lalu atau dengan istilah lain ikibar.
b.      Segi Keilmuan.
Tidak sedikit kita dapati di dalam Al-Qur’an pesan-pesan penting yang merujuk kepada fenomena-fenomena kealaman (keilmuan). Al-Qur’an adalah sumber segala pelajaran dan pengetahuan, di dalamnya pembicaraan-pembicaraan dan kandungan isinya tidak semata-mata terbatas pada bidang-bidang keagamaan, ia meliputi berbagai aspek hidup dan kehidupan manusia. Al-Qur’an bukanlah kitab filsafat atau ilmu pengetahuan yang lain, akan tetapi di dalamnya terdapat bahasan-bahasan mengetahui ilmu pengetahuan. Sekarang banyak ditemukan orang yang mencoba menafsirkan beberapa ayat Al-Qur’an dalam sorotan pengetahuan ilmiah modern. Dengan tujuan untuk menunjukan mu’jizat Al-Qur’an dalam lapangan  keilmuan untuk meyakinkan orang-orang non-muslim akan keagungan dan keunikan Al-Qur’an, dan untuk menjadikan kaum muslimin bangga memiliki Al-Qur’an ini.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan keterangan – keterangan yang telah dijelaskan, maka jelaslah bagi kita bahwa surat Alfatihah memang mengandung kesimpulan dari isi alquran seluruhnya. Karena itu sangat tepatlah kalau surat alfatihah dikatakan sebagai ummul quran, ummul kitab dan asasul quran.disamping nama – namanya yang lain ayat alquran dalam surat alfatihah, boleh jadi karena kedudukan yang istimewa dari pada surat alfatihah yang demikian itu. Maka surat alfatihah wajib dibaca pada tiap rokaat dalam solat. Dan masih banyak juga keistimewaan yang ada pada surat alfatihah yang itu tidak dimiliki oleh  surat surat yang lain di alquran,namun itu tidak mengurangi kemulyaann dalam setiap baacaan surat apapun didalam alquran, karena semua surat dialquran adalah benar- benar wahyu dari Allah SWT.
3.2 Saran
Sebagai seorang mahasiswa/I tentunya harus mengetahui banyak tentang Al  Quran, yang didalamnya banyak tergandung kebenaran dan pokok kandungan. Maka dari itu disaranka agar  teman – teman mahasiswa/I  memahami berbagai wacana dan referensi mengenai hal-hal semacam ini dengan tujuan untuk menunjang keilmuannya dan juga menunjang kefahamannya terhadap serangan dan masalah yang akan dihadapi zaman sekarang dan dikemudian hari.


DAFTAR PUSTAKA

Tim guru pendidikan agama islam. 2010. Alquran hadits. Gresik : SMA assa’adah Alquran dan terjemahnnya, 2010

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »